Berita Terbaru
CIPTA INOVASI PUSKESMAS IDOLA KOTA BOGOR
CIPTA INOVASI PUSKESMAS IDOLA KOTA BOGOR
(GIAT CINTA BOGOR)
“INOVASI PUSKESMAS, BUKAN SEKEDAR PAMER IDE”
Oleh :
dr. Armein Sjuhary Rowi,MKM
KepalaSeksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional
Dinas Kesehatan Kota Bogor
Bogor – Saat ini metode dan teknis pelayanan kesehatan, begitu pesat perkembangannya. Berbagai ide kreatif pun bermunculan sehingga semakin memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Puskesmas sebagai bagian dari pelayanan kesehatan terdepan pun dituntut untuk memunculkan hal-hal baru yang bermanfaat secara signifikan. Inovasi Puskesmas menjadi suatu ide dalam memberi kemudahan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat diukur standarnya.
Kota Bogor yang memiliki 25 Puskesmas, berupaya untuk meng”update” dan meng”upgrade” seluruh kegiatan penyelenggaraan puskesmas. Konsep yang diharapkan adalah agar Puskesmas memunculkan inovasi yang berfungsi dalam men”smart”kan semua upaya kesehatan yang dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan janji Pemerintah Kota Bogor untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu, aman dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Demikian pula janji yang digadang-gadang oleh Provinsi Jawa Barat untuk mendorong Puskesmas menjadi fasilitas yang “juara”. Sehingga akhirnya menggugah Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk memotivasi Puskesmas di Kota Bogor agar berinovasi, dengan pertimbangan berdasarkan data “top down” dan “bottom up”, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik yang dikemas secara menarik, bermanfaat dan dapat diimplementasikan.
Selanjutnya Dinas Kesehatan menyusun suatu kegiatan yang dinamakan Kegiatan Cipta Inovasi Puskesmas Idola Kota Bogor, atau disingkat Giat Cinta Bogor.
Pada tanggal 18 September 2019, Giat Cinta Bogor sudah berlangsung di Aula RS Ummi Kota Bogor dan diikuti oleh 14 Puskesmas yang telah lolos dari tahap pemberkasan. Saat presentasi inovasi banyak hal yang tergali dan terlihat pada Puskesmas, yang ternyata membuktikan bahwa Puskesmas memiliki kreativitas tinggi. Berbagi metode yang bahkan tidak terpikirkan sebelumnya, terlontar dalam lomba inovasi ini. Inovasi-inovasi yang muncul diantaranya adalah “Coklat Manis” yang dimiliki oleh Puskesmas Bogor Timur dalam rangka melakukan pendekatan bagi masyarakat yang berpotensi Penyakit Tidak Menular terutama DM (Diabetes Mellitus) dan Hipertensi.
Demikian juga dengan Puskesmas Bogor Selatan yang tidak mau kalah dengan Inovasi Kunjungan Rumahnya pada pasien-pasien berpenyakit kronis yang di ditambah dengan Gerakan Minimal Rileks, semuanya dikemas menjadi inovasi “Menetas dengan Gemiri”. Ada juga Puskesmas Kedung Badak yang menciptakan inovasi untuk kontrol penyakit HIV/AIDS dengan “Stop Pita Merah”nya. Serta tidak ketinggalan Inovasi Puskesmas yang berlandaskan religi yaitu Inovasi Puskesmas Bogor Utara dengan nama “RB Sholehah”. Semua ide-ide ini diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Kota Bogor.
Tetapi ada hal-hal utama yang harus dipikirkan yaitu bahwa inovasi-inovasi puskesmas harus sesuai dengan filosofi puskesmas, yaitu promotif dan preventif. Kalaupun berkembang kearah kuratif dan rehabilitatif, harus mempunyai daya ungkit secara nyata untuk mempertahankan kesehatan masyarakat secara berkesinambungan. Selanjutnya inovasi-inovasi tersebut diharapkan tercipta dengan latar belakang sesuai analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, sehingga sudah terlontar idenya saat Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Dan yang terakhir harus bisa diduplikasikan di fasilitas pelayanan kesehatan atau puskesmas yang lain. Puskesmas-puskesmas yang ikut Giat Cinta Bogor sampai tahap presentasi inovasi adalah :
1. Puskesmas Kedung Badak
2. Puskesmas Tanah Sareal
3. Puskesmas Gang Kelor
4. Puskesmas Semplak
5. Puskesmas Sindang Barang
6. Puskesmas Pasir Mulya
7. Puskesmas Bogor Utara
8. Puskesmas Bogor Selatan
9. Puskesmas Mekarwangi
10. Puskesmas Sempur
11. Puskesmas Bogor Tengah
12. Puskesmas Tegal Gundil
13. Puskesmas Pulo Armyn
14. Puskesmas Bogor Timur
Giat Cinta Bogor pada Tahun 2019 ini diharapkan menjadi stimulasi bagi Puskesmas, tetapi bukan berarti tercipta karena akan ikut lomba. Sangat diharapkan bahwa semua inovasi yang tercipta benar-benar sudah melalui pendataan dan analisis yang baik.
Tantangan selanjutnya dalam memperbaiki kegiatan ini adalah evaluasi sejauh mana kegiatan ini dapat bermanfaat, kemudian mendaftarkan, mematenkan dan mengkoleksi inovasi-inovasi ini sebagai inovasi Puskesmas Kota Bogor yang dapat dimanfaatkan oleh Puskesmas yang lain. Selanjutnya beberapa inovasi yang terkumpul ini harus mampu berintegrasi antara satu dengan lainnya. Sehingga menjadi kegiatan yang saling mendukung.
Rencana ke depan adalah Dinas Kesehatan Kota Bogor akan membuat buku yang berisi inovasi inovasi tersebut yang disertai dengan pembuatan aplikasi sehingga inovasi-inovasi tersebut menjadi bagian dari kekayaan Kota Bogor yang dapat di manfaatkan oleh puskesmas Kabupaten/ Kota yang lain.
Kota Bogor bisa…Kota Bogor berlari….
***************
-
Berita Populer3 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured3 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air
-
Entertainment1 week ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan
Login dulu untuk mengirim komen Login