Berita Terbaru
SMA Kosgoro Wakili Jawa Barat dalam Penilaian Sekolah Siaga Kependudukan Nasional 2025

BOGOR – SMA Kosgoro menjadi sekolah yang ditunjuk mewakili Provinsi Jawa Barat dalam ajang Penilaian Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Tingkat Nasional Tahun 2025.
Penilaian dilakukan secara daring oleh tim pusat dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Rabu (16/7/2025), dan dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin.
“Kami merasa bangga dan terhormat bahwa salah satu sekolah terbaik di Kota Bogor, yaitu SMA Kosgoro, mewakili Provinsi Jawa Barat dalam Apresiasi Penilaian Sekolah Siaga Kependudukan Tingkat Nasional,” ujar Jenal Mutaqin.
Menurut Jenal, Pemerintah Kota Bogor berkomitmen penuh dalam mendukung pendidikan kependudukan di satuan pendidikan. Ia menyebutkan tantangan kependudukan saat ini seperti bonus demografi, stunting, pernikahan dini, dan ketimpangan akses pendidikan, harus diantisipasi sejak usia sekolah melalui pendekatan edukatif dan preventif.
“Oleh karena itu, kami mendorong integrasi materi kependudukan ke dalam kurikulum pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler secara berkelanjutan,” ujarnya.
SMA Kosgoro dinilai telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengimplementasikan program SSK secara komprehensif. Sekolah ini mengembangkan berbagai inovasi, seperti pembelajaran berbasis proyek yang mengintegrasikan isu-isu kependudukan ke dalam Kurikulum Merdeka, serta penguatan peran Duta Kependudukan sebagai agen perubahan.
Pemkot Bogor melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) juga menjalin sinergi dengan Dinas Pendidikan dan berbagai pihak lainnya untuk memperkuat serta membina program SSK di sekolah-sekolah.
“Kami berharap melalui ajang penilaian ini, SMA Kosgoro dapat menjadi role model nasional dalam pelaksanaan Sekolah Siaga Kependudukan,” tutur Jenal.
Sementara itu, Kepala SMA Kosgoro, Herman Lasrin, mengatakan penerapan program SSK telah menumbuhkan kepekaan siswa terhadap berbagai isu kependudukan, seperti pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan ketimpangan sosial.
“Kesadaran ini penting agar mereka berpartisipasi aktif dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Siswa menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan, kesehatan, dan masa depan diri maupun masyarakat,” jelasnya.
Herman menambahkan, siswa tak hanya mendapatkan pengetahuan, namun juga didorong untuk melakukan aksi nyata. Salah satunya melalui kegiatan survei kecil dan wawancara warga terkait persepsi tentang urbanisasi, yang kemudian dipresentasikan dalam kelas.
“Dengan pemahaman tentang kependudukan, siswa terdorong untuk membuat rencana hidup yang realistis dan terarah, baik dari sisi pendidikan, ekonomi, maupun keluarga,” pungkasnya. (Riza)
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Gerindra Kota Bogor Remikan Kantor Baru, Komitmen Kawal Program Pemerintah
-
Berita Terbaru3 minggu ago
Dukung Pembinaan Usia Dini, Polresta Bogor Kota Gelar Piala Kapolresta Cup II
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Membanggakan, Siswa YPHB Bogor Juara MMA U-16 di Brazil
-
Berita Terbaru2 minggu ago
Polisi Bekuk Tiga Pelaku Pencurian Mobil Box di Baranangsiang