Peduli Difabel, PKBM Bakti Nusa Ajak Rani Mengajar Membatik di Sekolah

Bogor – Meski memiliki keterbatasan pendengaran, Alifia Ayu Gitarani yang biasa dipanggil Rani mampu berkarya. Mojang Bogor asal Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor ini menorehkan prestasi dalam melestarikan budaya melalui membatik.

Melalui kemampuannya, pada tahun 2019 batik karya wanita berusia 22 tahun ini berhasil meraih Medali Emas, Juara 1 lomba menjahit se-Kota Bogor.

Dan hingga hari ini batik buatannya dipajang di Kebun Raya Bogor agar masyarakat se-Indonesia dapat mengapresiasi hasil karya batik tulis karya Rani.

Menurut Rani, karena keterbatasan pendengaran, dirinya sulit mencari kerja dan hal ini diceritakan kepada pihak Yayasan PKBM Bakti Nusa.

“Selama ini saya sulit mendapat kerja, karena pendengaran saya kurang baik, dan saya ceritakan hal ini melalui Pak Afhan, Alhamdulillah diterima bekerja di PKBM Bakti Nusa untuk mengajar membatik, ” ungkap Rani.

Sementara Ketua Yayasan PKBM Bakti Nusa Muhammad Afhan mengatakan Yayasan sudah mengangkat Rani sebagai guru keterampilan membatik disekolah, dan mengajarkan membatik kepada siswa yang lain.

“Alhamdulillah, Sekolah Gratis PKBM Bakti Nusa yang didukung Kepala Staf Kepresidenan RI Bapak Jenderal Purnawirawan TNI H Moeldoko sudah mengangkat Rani sebagai Guru Keterampilan Membatik, Insya Allah punya manfaat untuk siswa yang lain dalam hal membatik, “Kata Muhamad Afhan, Senin (20/03).

Menurut Afhan, dengan keterbatasan pendengarannya, kini Rani dapat melanjutkan karya batiknya sambil mengajarkan kepada siswa PKBM Bakti Nusa dan warga Desa Sukamantri.

“Saya teringat pesan Bapak Moeldoko dengan mengatakan ‘NO ONE LEFT BEHIND’ saat membagikan ijazah kelulusan kepada para santri dan siswa PKBM Bakti Nusa 3 Agustus 2022 lalu.
Bapak Moeldoko peduli akan pendidikan generasi bangsa khususnya anak putus sekolah dan pemberdayaan para difabel,” ungkap Muhammad Afhan Ketua PKBM Bakti Nusa. (dit)