Berbau Korupsi, Aliansi Masyarakat Bogor Desak Kejati Bandung Tangkap Pelaku Water Meter

[bandung-engingengnews] Kasus Pekerjaan Pengadaan meter air 1/2 inci di PDAM Tirta Pakuan senilai Rp. 7.164.300.000,- melalui mekanisme Penunjukan langsung ditahun 2014 yang kini berkasnya sudah ditangan Kajati Bandung disikapi serius oleh Forum Aliansi Masyarakat Bogor dan Forum Rakyat Menggugat.
Kurang lebih seratus massa Kamis pagi (14/4/2016) berunjuk rasa didepan Kantor Kejaksaan Tinggi Bandung. Massa dari Kota Bogor dibawah Korlap Hisbullah Manawi ini mendesak Kejati serius mengusut tuntas Kasus Dugaan Korupsi ditubuh PDAM Kota Bogor  yang diduga telah merugikan keuangan negara hingga 7 milyar lebih.
“Kami mendesak Kejati untuk menetapkan Mantan Dirut PDAM saat itu Untung Kurniadi di tangkap terkait Kasus Water Meter,” kata Hisbullah
Selain itu massa juga mendesak agar Pihak Kejaksaan Tinggi Bandung mengusut Anggaran Perjalanan Dinas ke Thailand dengan beberapa Kepala Dinas dan Wakil Ketua DPRD.
“Perjalanan Dinas yang menggunakan Uang PDAM Ke Thailand pada tanggal 24 Desember 2015 lalu yang dilakukan oleh Dirut saat itu bersama beberapa Kepala Dinas dan Wakil Ketua DPRD, syarat dengan KKN, Kejati harus usut tuntas kasus tersebut” ujar Hisbullah.
Sementar Akbar Forum Rakyat Menggugat mengatakan PDAM Tirta Pakuan pada tanggal 21februari 2014, Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Water Meter menugasi ULP PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor untuk melaksanakan Penunjukan Langsung dan Menetapkan PT. Multi Instrumentasi sebagai penyedia barang/jasa atas pekerjaan pengadaan meter air 1/2 inch merek linflow LF 2 dengan HPS senilai Rp. 8.229.760.000,-.
“Hal ini telah menyalahi UU RI No 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,” tegas Akbar
Terkait nilai besaran angka tersebut akbar menduga hal ini telah menyalahi dan bertentangan dengan Peraturan Presiden 70 tahun 2012 Pasal 48.
Akibat aksi ini arus lalulintas dijalan RE. Martadinata Bandung sempat tersendat, setelah melakukan aksinya para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib. (boy/001)