Mantan Kepala BPKAD Mengaku Temui Angkahong Dua Kali Bersama Walikota

Bandung- Mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah Kota Bogor Hanafi yang dipanggil sebagai saksi dalam sidang tindak pidana korupsi pembebasan lahan jambu dua, menjelaskan, bahwa Anggaran Kegiatan Pembelian Lahan Pasar Jambu Dua sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kantor Koperasi dan UMKM, hal ini dikatakan Hanafi didepan Majlis Hakim, Senin (1/8/206).
Menurut Hanafi, kegiatan pelaksanaan pengadaan lahan untuk relokasi PKL eks jln MA Salmun dengan No. DPA-SKPD. 1.15.01.17.98.5.2 sebesar Rp 49.200.000.000,-.
“Pembelian lahan jambu dua sudah dianggarkan dalam APBDP 2014 sebesar Rp. 49.200.000.000,-  dan masuk dalam komponen belanja langsung,” ungkap Hanafi.
Saat dicecar pertanyaan oleh Jaksa Penuntut Umum dipos mana anggaran jambu dua ada dan siapa pengguna anggaran tersebut, Hanafipun menjawab bahwa anggaran pembebasan lahan jambu dua masuk dalam Komponen Belanja Langsung dikantor Koperasi dan UMKM  kota Bogor dan selaku pengguna anggaran adalah Kepala Kantor Koperasi dan UMKM Kota Bogor yakni Yudha.
Lulusan IIP 1995 dan APDN 1989 ini juga menjelaskan, bahwa dana 49.2 milyar dicairkan sebanyak satu kali dengan bukti Surat Perintah Pencairan Dana (sp2d) No. 932/000348/TU/2014 sebesar Rp 49.300.000.000,- dg rincian , biaya pengadaan tanah sarana umum pasar Rp. 49.200.000.000,- dan biaya sertifikasi tanah Rp 100.000.000,- dan ada pengembalian ke kas daerah, sisa pengadaan tanah sarana umum Rp 6.100.000.000,-  dan sertifikasi tanah 100.000.000 jumlah yg dikembalikan 6.200.000.000,-
Dalam keterangan dihadapan Majlis Hakim dan Para Penasehat Hukum tersangka, Mantan Kepala BPKAD yang kini menjabat sebagai Asisten Tata Praja Kota Bogor juga  menjelaskan kronologis penganggaran pembebasan lahan jambu dua yang telah menyeret 4 tersangka (HYP, IG, RNA dan Alm. AHA). Dalam keterangannya Hanafi mengatakan, bahwa Rapat Paripurna DPRD pada hari Selasa 30 september 2014, disampaikan Rancangan Perubahan APBD kota Bogor TA 2014 oleh Walikota Bogor yg diwakili oleh plh Wakil Walikota Bogor (Ir.Usmar Hariman ) dalam Paripurna disampaikan permohonan agar dalam pembahasan RAPBD 2014 dapat dimunculkan kembali anggaran relokasi PKL MA Salmun ke pasar jambu dua, mengingat PKL MA Salmun mendesak untuk direlokasi, kemudian dalam rapat kerja pembahasan RAPBD 2014 antara Badan Anggaran DPRD dan TAPD, Sekretaris Daerah Kota Bogor sebagau Ketua TAPD menyampaikan kembali usulan Walikota bahwa pengadaan lahan pasar jambu dua perlu dianggarkan dalam perubahan APBD ta 2014.
“Akhirnya pada hari Rabu 15 Oktober 2014 DPRD kota Bogor bersama Walikota menetapkan Raperda Perubahan APBD kota Bogor tahun 2014 menjadi APBD P 2104, alokasi dana untuk pengadaan lahan jambu dua sebesar Rp 17.5 milyar,” ungkap Hanafi.
Sebagai wakil ketua belanja tidak langsung dalam TAPD, Mantan Camat dan Kasatpol PP Kota Bogor inipun mengaku, dirinya pernah mengunjungi angkahong dirumahnya sebanyak 2 kali.
“Pertama kali saya datang kerumah angkahong bersama pak Toto, sekda dan pak Hasbi yang sekarang menjadi Kepala Bagian Hukum Pemkot dan kedua kali bersama Walikota, Sekda  dan Pak Yudha,” ujarnya.
Saat ditanya jpu kapan waktunya, hanafi menjawab tidak ingat, tetap setelah penganggaran pengadaan lahan dalam APBDP dalam pertemuan tersebut menurut Hanafi, Pak Walikota menyampaikan kepada angkahong bahwa kaitan dalam hal pembelian lahan miliknya tidak perlu dikhawatirkan karena untuk relokasi PKL.
Sidang Tindak Pidana Korupsi yang digelar diruang sidang 1 Kusuma Atmadja PN Bandung yang dipimpin oleh Ketua Majlis Hakim Lince Anna Purba, S.H., Sri Mumpuni, S.H. dan Djodjo djohari, S.H., yang menghadirkan empat orang saksi ini akhirnya ditutup pada pukul 20.26 wib. (boy/001)