SSA, Program Pindahkan Kemacetan dari Juanda ke Pajajaran

Bogor, Satu hari jelang diberlakukannya Sistem Satu Arah (SSA) di kawasan Jalan Lingkar Kebun Raya masih menjadi pertanyaaan dari berbagai lapisan Masyarakat.
Meski sosialisasi gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor melalui media maupun media sosial namun minimnya rambu lalu lintas untuk mendukung program SSA ini dikhawatirkan program Pemkot Bogor ini tidak akan berjalan mulus.
“Saya sih setuju setuju aja sistem satu arah ini, tapi harus juga didukung juga oleh petunjuk arah di jalur tersebut dong” ujar ardi (34thn) warga Suryakencana kepada tim redaksi engingeng.
Sementara pengamat kebijakan publik Abdul Fatah menegaskan Sistem Satu Arah (SSA) ini tak akan mulus, selain banyak warga kota bogor khususnya mereka yang punya putra putri sekolah di jalan Juanda, SSA ini hanya akan memindahkan kemacetan.
“Saya yakin SSA hanya memindahkan titik macet dari depan Balaikota sampai depan Pintu Utama Istana ke Pajajaran dan rute yang benar adalah melawan arah jarum jam” tegas pengamat yang lebih dikenal dengan pria kumis beracun ini. Berbeda dengan Abdul Fatah, praktisi Hukum Gregorius Djako mengatakan, pro dan kontra itu biasa saat pemerintah menggulirkan program baru termasuk program Sistem Satu Arah (SSA) yang akan diberlakukan mulai awal April oleh pemerintah kota bogor di jalur Lingkar Kebun Raya, menurut Greg masyarakat tidak perlu panik karena pasti ada evaluasi ketika program SSA ini sudah berjalan.
“Lha wong diberlakukan aja belum, bagaimana mau menilai Program SSA ini merugikan, kita lihat dulu dalam satu bulan ini, jika ini adalah solusi kenapa kita harus apatis” tegas Greg.
Sistem Satu Arah (SSA) yang akan diberlakukan mulai 1 April ini merupakan Program Pemkot Bogor di bawah Kendali Walikota Bogor Bima Arya dan sudah melalui kajian sejak tahun 2015 lalu.