Berita Populer
ANAS Getol dan GMNI Bogor Raya, Jaga Persatuan Indonesia Satu

[bogor-engingengnews] Politik memang seringkali menjadi biang keladi terjadinya perseteruan, bahkan hingga terjadi perpecahan. Karena perbedaan pandangan politik banyak cara yang dilakukan para oknum politisi, baik secara terang-terangan maupun dengan cara menyebar informasi yang berbau provokasi melalui media sosial.
Menyikapi hal ini, Ketua Umum Aliansi Nasionalis Gerakan Toleransi (ANAS GETOL) Wahyu Mulyana mengatakan, saat ini sedang terjadi perang hoax di beberapa media sosial, banyak informasi yang menjual tentang Radikalisme yang berbau SARA, hal ini diduga demi kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu.
“Hal ini bisa memecah belah persatuan umat, bahkan perang antar saudara,” ungkap Wahyu kepada engingengnews, sabtu (8/5/2016).
Melalui Anas Getol, Aktivis muda yang baru saja menyelesaikan study S2 nya ini menghimbau, agar semua masyarakat, baik itu saudara, teman, sahabat dan keluarga dapat menyikapi berita-berita hoax yang berbau SARA dengan bijak, sehingga tidak terprovokasi dan terjebak dalam suatu pemikiran yg memang diinginkan oleh sipembuat berita hoax tersebut.
Sementara Ketua GMNI Bogor Raya Desta Lesmana menegaskan, saat ini marak gerakan-gerakan dan kampanye anti Pancasila, menurutnya paham atau ideologi selain Pancasila dapat menimbulkan konflik dan disintegrasi bangsa, padahal sudah jelas bangsa ini masih mempercayakan Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.
“salah satu contohnya adalah gerakan HTI yang mengkampanyekan penggantian Pancasila sebagai ideologi bangsa dg Kekhilafahannya, serta elemen-elemen lain yang mengkampanyekan paham Komunis, ini berbahaya dan harus dihentikan,” ujar ketua GMNI BOGOR RAYA yang juga masih tercatat sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum Pakuan Bogor.
GMNI Bogor Raya mengecam gerakan-gerakan tersebut karena jelas-jelas mengkhianati para Founding Father Bangsa yg mengorbankan nyawa, pikirannya untuk membangun Bangsa ini.
“Pemerintah dan Perangkatnya harus tegas dan hadir untuk menyikapi gerakan-gerakan Khilafah dan Komunis yang jelas anti Pancasila,” ujar Desta. (boy/001)
-
Berita Populer1 minggu agoKLH Perkuat Kolaborasi dengan Masyarakat Sipil Hadapi Perubahan Iklim
-
Berita Populer4 minggu agoSemangat Hari Sumpah Pemuda, Hanif Faisol Dorong Gerakan Pemulihan Ekosistem Ciliwung
-
Berita Terbaru4 minggu agoRatusan Siswa SMK dan PKBM Bakti Nusa Gelar Kemah Sumpah Pemuda di Sukamantri
-
Berita Populer2 minggu agoCOP30 Resmi Dibuka, Indonesia Ajak Dunia Bersatu Hadapi Krisis Iklim Global

Login dulu untuk mengirim komen Login