Konfrensi Pro Bono Asia 2016 Harus Punya Manfaat Untuk Warga Miskin

Bali – Hari Kedua Konferensi Pro Bono Asia 2016 di Bali, hari ini dihadiri oleh Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten Daerah, Selasa (30/8).
Dalam sambutanya, Gubernur Bali yang diwakili oleh Asda Pemerintah mengatakan, Pemerintahan Bali  berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan yang digagas Public Interest Lawyers Network (PILNET) dan berharap pertemuan ini mampu membawa perubahan positif dalam dunia hukum. “Harapannya UU No 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan Konfrensi Asia Pro Bono 2016 yang diselenggarakan mulai tanggal 29 Agustus hingga 02 Sepetember 2016 di Sanur Paradise Plaza Hotel Bali ini dihadiri hampir 250 Pengecara (provite dan Pro Bono) dari seluruh Asia.
Dalam kegiatan yang digagas oleh Public Interest Lawyers Network (PILNET) ini tampak hadir beberapa Direktur LBH dari beberapa daerah di Indonesia, diantaranya LBH Bali, Yogja, Bandung, Surabaya dan beberapa LBH lainnya di Indonesia.
Sementara Direktur LBH Keadilan Bogor Raya Fatiatulo Lazira, S.H., yang juga ikut hadir mewakili Bogor mengatakan, kegiatan Konfrensi Asia Pro Bono sangat bermanfaat, pasalnya dapat berbagi pengalaman dengan para Pengacara Pro Bono diseluruh Asia dalam membantu masyarakat yang tertindas. “Konfrensi Asia Pro Bono hari ini akan memotivasi LBH KBR untuk terus berbuat dan membantu masyarakat miskin yang tertindas,” ujar Fati kepada engingengnews.com, Selasa (30/8/2016).
Dalam agendanya hari ini, Konfrensi Asia Pro Bono 2016 akan hadir beberapa pembicara seperti Gunadarma, Rivai Kusumanegara, Eryanto Nugroho, Alvon Kurnia Alam, Wayan Purwita, Erwin Tobing dan Ketua Yayasan Satu Keadilan Sugeng Teguh Santoso. (boy/001)