Connect with us

Berita Arsip

Merawat Kebhinekaan Indonesia

Published

on

Kristalisasi dari kontenplasi Mpu Tantular dengan semboyannya, ” Bhineka Tunggal Ika Tanhana Darma mangrua ” , adalah roh kebangsaan Indonesia yang sudah dicanangkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

Bogor – Indonesia yang dahulu kita dikenal dengan Nusantara, merupakan negara kepulauan yang unik dan memiliki akar sejarah yang panjang dan kuat. Akar sejarah itu menembus jiwa bangsa (Volkgeist), yang mengkristal dalam perjalanan bangsa Indonesia hingga saat ini.

Kebhinekaan dan Keberagaman bangsa Indonesia adalah suatu realitas dan fakta sejarah bangsa Indonesia, karena faktanya bangsa Indonesia berbeda- beda suku bangsa, agama, dan adat istiadat. Menghargai dan memahami perbedaan itu adalah suatu harga mati jika NKRI akan tetap eksis dan jaya selamanya.

Indonesia akan besar justru karena perbedaan itu, sejatinya perbedaan adalah jalan hakikat untuk menjadi satu dengan melalui suatu proses menuju persenyawaan kultur menuju integrasi bangsa dan negara yang kokoh, stabil dan terkendali. Indonesia selamanya tetap akan bhineka dan selamanya juga akan tunggal ika, jika kita semua menghayati akan sejarah bangsa ini.

Advertisement

Sumpah palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Majapahit adalah perekat metafisik bangsa Indonesia untuk tetap bersatu sebagai sebuah bangsa dan negara. Kristalisasi dari kontenplasi Mpu Tantular dengan semboyannya, ” Bhineka Tunggal Ika Tanhana Darma mangrua “, adalah roh kebangsaan Indonesia yang sudah dicanangkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Atas dasar refleksi historis itu, maka Kebhinekaan Bangsa Indonesia adalah amanat leluhur untuk terus dijaga, dirawat dan dipertahankan sehingga keutuhan Indonesia bisa terjaga. Kita bisa berkaca dari pengalaman bangsa- bangsa lain yang sudah terpecah karena ketiadaan persatuan.

Dalam konteks kebangsaan Indonesia saat ini, hendaknya bisa bercermin dari sejarah masa lalu perjalanan bangsa- bangsa  di dunia, banyak bangsa- bangsa yang besar akhirnya mengalami kehancuran, misalnya Romawi, Persia, Babilonia, Yunani Kuno tak terkecuali kerajaan- kerakaan besar yang pernah ada di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya, Tarumanagara, Padjajaran. Kesemua bangsa dan kerajaan-kerajaan besar itu hancur dan hilang dalam peradaban karena ketiadaan persatuan serta pertikaian di antara sesama bangsa.

Kebangsaan Indonesia ke depan harus dibangun berdasarkan sendi- sendi kebangsaan yang kokoh diatas pondasi jiwa bangsa yang kokoh dan dinamis. Pondasi kebangsaan yang kokoh tidak mudah dipecah belah dan diadu domba serta senantiasa mengedepankan kepentingan yang lebih hesar di atas kepentingan individu atau golongan. Kebangsaan yang dinamis artinya antar elemen bangsa bebas berekspresi tetapi berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Indonesia adalah negara hukum (rechstaats), dimana hukumlah sebagai Panglima dalam mengatur berbagai hal dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, sebenarnya sudah mengakomodir berbagai kepentingan, dan menempatkan kepentingan bangsa yang mengakui keesaan Tuhan di atas segala – galanya.

Advertisement

Permenungan hakikat kebangsaan dan kebhinekaan ini, diharapkan dapat membangkitkan momentum kebangsaan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju juga beradab serta menjadi embun penyejuk dan pendamai dari kecenderungan dan potensi perpecahan bangsa karena ketidakpahaman hakikat kebangsaan yang sesungguhnya.

Perbedaan dan Kebhinekaan yang menghiasi potret diri bangsa dan negara Indonesia hendaknya dijadikan hikmah kebangsaan yang luhur untuk menggali potensi dari adanya perbedaan itu, bukan sebaliknya justru menimbulkan perpecahan, perselisihan dan saling curiga.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menyadari akan adanya perbedaan, tetapi dengan perbedaan itu justru dibangun kebersamaan, karena dengan kebersamaan akan mudah dan solid menghadapi tantangan zaman yang dihadapi bangsa dan negara.

Semboyan Mpu Tantular, ” Bhineka Tunggal lka Tanhana Darma mangrua”, dapat dihembuskan kembali melalui nafas kebangsaan kita, dan memproyeksikannya di masa depan sebagai bangsa yang besar, yang saling bergandengan dan berdampingan dalam menatap tantangan hangsa dan negara di masa depan, dan menempatkan bangsa dan negara Indonesia sebagai bangsa yang punya sikap, tidak plinplan, serta menjadi contoh teladan bagi- bangsa- bangsa di seluruh dunia, bahwasanya,  bangsa Dan negara Indonesia tetap akan bersatu dengan segenap perbedaan dan kebhinekaan yang ada. (admin)

Advertisement

(oleh : Iwan Darmawan, Direktur Eksekutif Proyeksi, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pakuan, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Indonesia).

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Login dulu untuk mengirim komen Login

kasih komen

Trending

Berita Online paling Hade, Aktual dan Terpercaya.
Redaksi Perumahan Bogor Park Blok D 12 Pamoyanan Kota Bogor
Inquiry: bogorhdnews@gmail.com WA: 0818486109
Copyright © 2022 BogorHDNews.com. Theme by genbu.