Berita Arsip
Menag, Negara Menjamin Kehidupan Ber-Agama dan Ber-Keyakinan
PURWAKARTA – Kementrian Agama lahir di tengah kancah revolusi membela kemerdekaan dan meruntuhkan sendi-sendi penjajahan. Kementrian agama hadir sebagai penjelmaan cita-cita dan kepribadian bangsa Indonesia yang religius. Eksistensi Kementrian Agama merefleksikan “Hadirnya Negara” untuk memberi jaminan terhadap kehidupan beragama dan kemerdekaan kepada tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan untuk beribadah sesuai keyakinan yang dianutnya. Hal ini ditegaska oleh Menteri Agama Lukman Hakim S dalam kegiatan Hari Amal Bakti di Kabupaten Purwakarta, Selasa (20/12/2106).
Menurutnya Lukman, Negara Kesatuan Republik Indonesia sekalipun bukan Negara Agama, namun bukanlah Negara Sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan bernegara.
Sementara Kepada engingengnews.com Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Purwakarta Hj.Yayan Aprilianti, MA menegaskan, Negara melalui Kementrian Agama memfasilitasi pelayanan keagamaan bagi setiap warga negara secara adil dan proporsional, seperti pelayanan pencatatan nikah, talak dan rujuk, peradilan agama, pendidikan agama, penerangan agama, pelayanan ibadah haji serta pembinaan kerukunan antar umat beragama.
“Peringatan Hari Amal Bhakti Kementrian Agama membawa pesan kepada semua masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan supremasi nilai-nilai Ke-Tuhanan dan Ke-Agamaan sebagai spirit pembangunan bangsa yang tidak dapat tergantikan,” ujar Yayan Aprilianti, Rabu (21/12).
Selanjutnya, seiring perubahan masyarakat yang sangat dinamis dalam lingkup nasional dan global. Fenomena liberalisme, matrealisme dan ekstrimisme yang merusak ke dalam tatanan kehidupan bangsa bila tidak diantisipasi bisa menjadi ancaman terhadap kehidupan beragama, ketentraman keluarga dan stabilitas masyarakat. Maka strategi pembangunan bidang agama dan pembinaan kerukunan antar umat beragama diarahkan pada upaya membina, melindungi, melayani, dan memberdayakan umat beragama serta mendukung kegiatan keagamaan.
Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin juga berharap, peringatan Hari Amal Bakti dapat memperkuat komitmen aparatur Kementrian Agama terhadap integritas, etos kerja dan gotong royong di era revolusi mental sekarang ini dengan mewujudkan lima nilai budaya kerja Kementrian Agama, yaitu integritas, profesionalitas, inovatif, tanggung jawab dan keteladanan, karena setiap pejabat birokrat hakikatnya adalah pamong, khadim dan struktur budaya kolonial dan feodal.
Menag mengajak semua pihak untuk memupuk idealisme dan semangat bekerja, mengasah modal intelektual, kepekaan social, memperkokoh persaudaraan dan penghayatan spirit ikhlas beramal sebagai landasan keluhuran kerja dan tunjukan keprofesionalan serta keteladanan dalam bekerja sebagai ibadah.
Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti mengambil tema “Meneguhkan revolusi mental untuk Kementrian Agama yang bersih dan melayani”, Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati dan Sekda Kabupaten Purwakarta serta para asisten dan staf ahli, unsur Musipda Kabupaten purwakarta, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten beserta jajarannya, serta seluruh kepala OPD Kabupaten, jelasnya.
Dalam kegiatan ini di ikuti berbagai lomba di antara nya marawis,catur dll, terangnya.” ( Ones/013)
-
Bisnis1 week ago
AMDALNET, Solusi Praktis Dalam Pengurusan Izin Usaha Bagi Pemrakarsa Usaha
-
Editorial3 weeks ago
Direktur PDLKWS : RPP PPPLH Penting untuk Pengelolan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
-
Featured2 weeks ago
Dukung FOLU Net Sink 2030, Dirjen PKTL MoU Dengan 40 Universitas Kehutanan
-
Bisnis3 weeks ago
Dirum Tirta Kahuripan : Himbau Pelanggan Jaga Meter Air dan Bayar Air Tepat Waktu
Login dulu untuk mengirim komen Login