Berita Arsip
Tak Digaji 2 Bulan, Karyawan Bus Trans Pakuan Terpaksa Berhutang

Kota Bogor – Persoalan keuangan yang terjadi di Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor berdampak terhadap hak karyawan. Akhirnya 2 bulan sudah ratusan karyawan tak terima gaji dan akhirnya melakukan mogok masal.
Rusli salah seorang Sopir Trans Pakuan PDJT Kota Bogor mengaku, para karyawan tak menuntut banyak, tetapi ketika sudah melaksanakan kewajibanya yakni bekerja maka berharap haknya diterima.
“Ya kami tidak tahu menahu tentang bagaimana kondisi perusahaan, karena kami disini pekerja bukan pemegang saham, maka saat kami kerja ya harus nerima gaji,” kata Rusli, Selasa (27/02/17).
Diakui Rusli, penderitaan para karyawan khususnya sopir dirasakan sejak dua bulan ini. Karena, pada bulan pertama gaji karyawan hanya diberikan sebagian, sementara untuk bulan ke dua, sudah memasuk Tanggal 28 seharusnya sudah gajian malah tidak ada kejelasan.
“Bulan kemarin gaji saya hanya di berikan Rp 500 ribu, dan bulan ini gak jelas mau gajian apa tidak, kalau begini bagaimana kami hidup,” tegasnya.
Keluhan yang sama di ungkapkan Beben sesama sopir di perusahaan plat merah tersebut, ia mengaku stres dengan kondisi perusahaan tempat dirinya bekerja tidak sehat, karena memiliki tanggungan keluarga yang cukup besar.
“Iya saya bingung dan stres, bayangkan saja saya memiliki anak 3, satu di SD satu di SMP dan satu di SMA. Untuk ongkos dan jajan anak ke sekolah saja sudah berapa belum kebutuhan di rumah, terpaksalah saya ngutang,” jelas Beben.
Untuk menutupi kebutuhan rumah saja kata Beben, minimal Rp 80 ribu, dan bekerja di PDJT tidak membuat karyawan kaya tetapi hanya bisa melangsungkan hidup.
“Ya sekarang upah di PDJT masih di bawah Umum Minimum Kota, lalu saat ini dua bulan sudah tidak gajian jadi semakin tidak jelas,” katanya.
Aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan karyawan PDJT ini akhirnya berdampak terhadap ratusan penumpang yang menggunakan jasa transportasi bus trans pakuan. “Saya gak tau hari ini bus trans pakuan tidak beroperasi, terpaksa saya naek grabb kasentul,” ujar Maya, Selasa (28/2).
Dari pantauan engingengnews.com, dampak aksi mogok ini, hampir seluruh bus trans pakuan berjejer disejumlah shelter. (boy/01)
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Gunung Geulis Country Club, Proyek Summarecon dan Bobocabin Disegel, Menko Pangan dan Menteri LH: Evaluasi Total Tata Ruang Hulu DAS
-
Berita Terbaru3 minggu ago
KLH Keluarkan Sanksi Paksaan Pemerintah, 8 Perusaahan di Puncak Wajib Bongkar Sendiri Bangunannya, dan 6 Perusahaan di Sentul Terancam Dipidana dan Gugatan Perdata.
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Akses Tol BORR Via OCBD Resmi Dibuka
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Polisi Gagalkan Modus Baru Peredaran Narkoba di Bogor
Login dulu untuk mengirim komen Login