Berita Terbaru
Dengan UBi, SMAN 5 Bogor Tanamkan Jiwa Kewirausahan Kepada Siswa
Bogor – Indonesia terkenal dengan keragaman hayatinya. Tumbuh-tumbuhan yang melimpah dan tumbuh subur membuat Indonesia terkenal dengan tanaman alam yang berkhasiat.
Tidak terkecuali dengan ubi atau yang biasa disebut dengan ketela, yaitu salah satu makanan yang sering ditemui pada daerah pedesaan termasuk diwilayah Bogor.
Namun Ubi yang satu ini berbeda, Ubi yang dimaksud adalah sebuah akronim yang dikonsep oleh Kepala SMAN 5 Bogor Dr. Hj. Dewi Suhartini, M.pd., yakni Usaha Bibilintik (UBi) dalam rangka mengembangkan kreasi dan jiwa bisnis mandiri siswa dalam menekuni mata pelajaran Kewirausahaan.
Menurut Kepala SMAN 5 bogor Dr. Hj. Dewi Suhartini, M.pd., Usaha Bibilintik atau UBi ini sudah dikembangkan selama satu tahun dengan memberikan kebebasan para siswa untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan bakat membuat berbagai macam makanan untuk dijual kembali dilingkungan sekolah.
“kami pihak sekolah memberikan modal kepada setiap kelompok siswa, dan siswa akan membuat resep menu makanan modern dan nusantara sesuai proposal yang diajukan untuk dipasarkan kembali dilingkungan sekolah, ” ujar Hj. Dewi Suhartini, Rabu (29/05).
Sementara Mariaty Manurung guru mata pelajaran Kewirausahaan mengatakan, didalam mata pelajarannya siswa diberi kebebasan untuk berinovasi dalam mengemas makanan dan kerajinan. Modal yang berasal dari bantuan pemerintah provinsi diberikan oleh pihak sekolah perkelompok sesuai kebutuhan.
“beberapa makanan yang pernah dibuat oleh siswa seperti ayam karage, minuman susu jagung mix green tea, ikan kembung kremes, olahan singkong dan jamur crispy, ” ungkap Maryati Manurung, Rabu (29/05).
Menurut Maryati, resep yang dibuat oleh para siswa ini sebelumnya harus berkoordinasi dengan bagian guru yang yang bersangkutan agar resep makanan yang akan dibuat harus sesuai dengan kandungan gizi yang sesuai.
“semua bahan-bahan makanan harus disesuaikan dengan nilai gizi yang ada agar saat dikonsumsi dapat memberikan nilai sehat, ” ujarnya.
Tak hanya itu soal kemasanpun harus diperhatikan, karena harus memiliki nilai jual kepada pembeli meskipun hanya dilingkungan sekolah.
Sementara salah seorang siswa Nadya mengatakan, dengan ikut belajar program Usaha Bibilintik (UBi) bersama kelompoknya dapat nilai lebih disekolah, selain belajar soal kreasi makanan jiwa bisnisnya muncul.
“alhamdulillah seru, kita bisa berinovasi soal resep makanan dan soal kemasan yang sehat dan keren, alhamdulillah makanan yang kami buat laku disekolah, ” paparnya. (boy)
-
Berita Populer3 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured3 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air
-
Entertainment1 week ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan
Login dulu untuk mengirim komen Login