Manajemen Kampoeng Kurma Kebut Pemberkasan Lahan Untuk Menjadi Kavling

Bogor – Issue yang beredar soal kepemilikan lahan fiktif milik PT. kampoeng Kurma dibantah keras oleh Tim Kuasa Hukum PT. Kampoeng Kurma Dedi Iskandar, S.H., M.H.
Hal ini ditegaskan Dedi saat ditanya awak media di lokasi asset lahan milik kampoeng kurma di Jasinga Kabupaten Bogor Rabu kemarin, (04/02).
Menurut Iskandar, dirinya sudah langsung mengecek lokasi asset kampoeng kurma baik yang berada di Jonggol, Jasinga maupun di Koleang.
“Kami sudah langsung terjun kelokasi  melihat langsung lahan kavling yang diisiapkan untuk konsumen oleh pihak kampoeng kurma,” Ujar Iskandar,  Rabu (04/02).
Kepemilikan asset inipun diaminkan oleh Rusli salah seorang mediator kampoeng kurma di Jasinga.
Menurut Rusli selama hampir 3(tiga) tahun dirinya beserta tim mediasi diwilayahnya sudah membebaskan lahan adat milik warga dikawasan Jasinga dan Koleang.
“Kami dan tim di Jasinga sudah membebaskan lahan adat milik warga seluas 38 hektar untuk kampoeng kurma, ” kata Rusli saat dijumpai dilahan kampoeng kurma Rabu kemarin (04/02).
Sementara salah seorang warga Iyan Sopian juga mengakui bahwa lahan miliknya di Desa Jasinga seluas 1400 meter sudah dibebeskan oleh tim mediator kampoeng kurma beberap tahun silam.
“Lahan saya seluas 1400 meter yang dibebaskan disini, belum berikut lahan warga lainnya yang dibebaskan untuk kampoeng kurma,” ujar Iyan, Rabu (04/02).
Sementara Direktur PT. Kampoeng Kurma Arfah Husaifah menegaskan Jumlah asset lahan Kampoeng Kurma seluruhnya ada 251 hektar yang tersebar dibeberapa wilayah. Dan khusus untuk Jasinga ada 38 hektar yang sudah dibebaskan.
“Jumlah total asset lahan kami milik PT. kampoeng Kurma ada 251 hektar yang tersebar diwilayah Jonggol,  Cipanas, Tanjungsari, Jasinga, Cirebon, Koleang dan Banten Selatan. Hari ini masih terus dikebut untuk proses pemberkasan untuk dijadikan kavling, ” papar Arfah. (boy)