Featured
Dampak Covid19, Income Perumda Tirta Pakuan Berkurang 30 Persen

BOGOR, RABU 22 APRIL 2020 –Sejak karantina wilayah untuk mencegah penyebaran Covid-19 mulai diterapkan di Kota Bogor, ribuan unit usaha mengurangi operasional layanannya. Puluhan hotel, rumah makan, pusat perbelanjaan hingga kantor-kantor besar mengurangi jam operasional dan tutup sementara. *Ini menyebabkan penggunaan air bersih dari bidang industri, niaga, dan perkantoran berkurang*
Dalam catatan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, dari total 162.985 pelanggan yang setiap bulan membayar tagihan air bersihnya, dan sekitar 30% pendapatan berasal dari golongan tarif Niaga (N) I-IV, Industri (I) I-II dan Instansi Pemerintahan (IP). Mereka adalah kelompok golongan bertarif tinggi yang mensubsidi golongan tarif yang lebih rendah, yakni Rumah Tangga (RT) I-IV.
“Saat ini banyak hotel, rumah makan besar, minimarket, mal-mal, perkantoran hingga pabrik yang mengurangi bahkan menutup usahanya karena pandemi Covid-19. Artinya penggunaan air bersihnya pun lebih sedikit dari biasanya. Ini tentu saja akan berdampak pada pendapatan kami, karena kelompok golongan tarif itu paling besar kontribusinya bagi Tirta Pakuan untuk mensubsidi golongan tarif Rumah Tangga,” ujar Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Deni Surya Senjaya dalam silaturahmi media menyambut Bulan Suci Ramadhan.
Meski berpotensi terganggunya biaya operasional,* Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menjamin pelayanan air bersih kepada pelanggan tetap berjalan optimal. Seluruh petugas tetap siaga menjaga sisten produksi dan jalur distribusi untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan yang kini lebih banyak bekerja dari rumah (work from home).
-
Berita Terbaru1 minggu ago
Jelang Musim Kemarau, Hanif Faisol Ajak Pelaku Industri Bahas Pengelolaan Lingkungan
-
Berita Terbaru4 minggu ago
DPC PPP Kota Bogor Gelar Buka Puasa Bersama dan Konsolidasi Kader
-
Berita Terbaru2 minggu ago
Polisi Ungkap Pembunuhan di Tanah Sareal, Bermula Cekcok Saat Cuci Piring
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Komisi IV Bahas Isu Ketenagakerjaan dan Pengangguran
Login dulu untuk mengirim komen Login