Featured
Hadirkan Wakil Walikota, Disdik Kota Bogor Ajak Guru PAUD Cegah Stunting
KOTA BOGOR – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menggelar peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan satuan PAUD dalam percepatan pencegahan stunting di Kota Bogor.
Kegiatan yang digelar di Hotel Rizen Pajajaran, Kecamatan Bogor Timur itu diikuti oleh 90 orang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Kegiatan ini juga digelar untuk memperkuat pencegahan stunting pada sektor pendidikan usia dini.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan, pentingnya semua tenaga pendidik ditingkat PAUD untuk ditingkatkan kompetensinya. Hal itu agar bisa mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Ya, jadi kita juga harus membiasakan untuk memberikan pemahaman dan makanan sehat kepada anak, seperti halnya itu membiasakan berjalan. Jadi pencegahan stunting itu, harus mulai dari rumah hingga ke sekolah,” ungkap Dedie pada Selasa (28/2/2023).
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto menjelaskan, kegiatan ini adalah pembekalan kompetensi bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Se-Kota Bogor.
“Dihadiri juga oleh organisasi mitra seperti Himpaudi, IGRA, IGTKI dan dihadiri juga Bappeda, DP3A serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya,” ungkap Sujatmiko didampingi Kabid PAUD Dikmas Rika Riana Rika Dewi.
Tujuan dilakukan kegiatan seperti ini kata Sujatmilo dalam rangka membantu partisipasi PAUD, sebab saat ini perwujudan PAUD holistik integratif. Dimana PAUD memiliki peran yang komplek dan konferhensif ada pola asuh anak, gizi, kesehatan, kesejahteraan bukan hanya sekedar pendidikan. Hal-hal ini yang dikelola oleh PAUD secara dini.
“Kaitan dengan Kota Bogor saat ini menjadi salah satu isu utama adalah bagiaman untuk melakukan percepatan pencegahan stunting, maka hari ini bunda-bunda pendidik ini dilakukan diklat. Materinya mereka diberikan pahaman terkait asupan gizi untuk anak, bagaimana mereka diberikan pemahaman stimulasi tumbuh kembang anak, terkait pola hidup bersih dan sehat,” terang Sujatmiko.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia dan dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia.
Kedua narasumber tersebut, lanjut Sujatmiko memberikan pemahaman kepada anak mengenai makanan yang bergizi, karena anak sekarang banyaknya makan cilok, mie instan dan lainnya.
“Intinya bagaimana mereka paham kalau sarapan makannya apa, jangan suka makanan sembarangan, ilmu gizi anak, anak harus tahu. Kedua menstimulasi supaya tumbuh kembang anak dengan berkoordinasi dengan orang tua, untuk mengeduksi pola hidup bersih dan sehat,” pungkasnya. (dit)
-
Entertainment3 weeks ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan
-
Berita Populer1 week ago
Hanif Faisol Minta Pemulihan Tanah Terkontaminasi Minyak PT Chevron di Siak Selesai Dalam 2 Tahun
-
Editorial1 week ago
Tirta Kahuripan Buka Layanan Gratis dan Diskon Bagi Pelanggan Yang Tidak Aktif
-
Editorial1 week ago
Perumda Tirta Pakuan Pastikan Tidak Ada Gangguan Air Bersih Saat Pencoblosan