Bisnis
Proyek Jembatan Otista Senilai 52 Milyar Lebih Sudah Masuk Proses Lelang

KOTA BOGOR – Proyek pembangunan Jembatan Jalan Otto Iskandardinata (Otista) saat ini memasuki proses lelang di unit kerja bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).
Proyek yang digawangi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) itu bernilai pagu anggaran sebesar Rp52,6 miliar.
Kepala DPUPR Kota Bogor, Rena Da Frina mengatakan proses lelang proyek jembatan Otista hingga penentuan pemenang tender selama satu bulan.
“Otista sudah tayang (lelang), mudah-mudahan sebulan dari sekarang atau bulan April sudah dapat pemenangnya,” kata Rena, Kamis, (16/3/2023).
Ia berharap proses lelang proyek jembatan Otista berjalan lancar sesuai jadwal dengan kata lain tidak ada gagal lelang.
“Kita berharap tidak akan ada gagal lelang karena kemaren juga sudah disampaikan oleh bapak Cecep PBJ bahwa tidak ada yang mengunci, jadi tidak ada spek – spek yang terlalu mengunci yang sangat mengarah pada satu orang atau satu perusahaan,” ungkapnya.
Sesuai target yang direncanakan, kata Rena, pembangunan jembatan tersebut sudah mulai dilaksanakan sepekan setelah hari raya Idul Fitri.
“Karena pekerjaan itu yang besar dan harus dibongkar semua bangunannya, jadi tidak ada lalu lalang, clear area pekerjaan,” katanya.
Dijelaskan Rena penutupan area pekerjaan 150 meter dari bibir sungai Ciliwung hingga ke arah SD Negeri Bangka Kota Bogor. Pada sisi sebelahnya, 50 meter hingga arah ke Warung Bogor.
“Jadi area kerja di situ. Karena memang ada crane juga yang masuk, ada damp truk, dan alat-alat besar yang masuk. Itu sudah kita sosialisasikan ke kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.
Ia menuturkan, area pekerjaan nantinya akan tertutup dengan seng, sehingga tidak bisa diakses sembarangan dengan waktu pelaksanaan selama tujuh bulan.
Namun, ia memastikan untuk akses trotoar masih bisa dipergunakan. Hanya saja mobil tidak bisa parkir di area depan akses pekerjaan.
“Nanti ada u-turnnya di sana dekat jalan Bangka, bisa belok di situ, bisa parkir di situ dan satu lagi di depan bebek pak Aris,”ucapnya.
Sementara, untuk para pedagang di sekitar lokasi pembangunan, Dinumkmdagin telah mengumpulkan untuk langkah-langkah ke depan selama masa pelaksanaan nanti.
Ia juga menyampaikan, untuk getaran saat pekerjaan, dari perencanaan bilang jika untuk paku bumi tidak ada, hanya pengeboran.
“Ngebor pun getarannya tidak, karenakan khawatir rumah- rumah warga yang dipinggir kali itu takutnya goyang. Cuma nanti setelah dapat pemenang akan kita sampaikan bahwa mereka akan menjamin bahwa tidak ada dampak dipinggir -pinggir warga sekitar. Kalaupun berdampak mereka harus bertanggungjawab,” pungkasnya. (boy)
-
Berita Terbaru3 minggu ago
Warga BNR Tolak Pembangunan Binatu Skala Industri di Mall The Jungle
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Polisi Ungkap 11 Kasus Tawuran di Kota Bogor, 32 Pelaku dan Sajam Diamankan
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Temukan Pelanggaran, Kementerian Lingkungan Hidup Lakukan Pengawasan Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat
-
Berita Terbaru3 minggu ago
PWI Kota Bogor Sembelih 8 Hewan Kurban, Simbol Solidaritas dan Kepedulian Sosial