Featured
Diduga Tercemar Bahan Kimia, Dirum Tirta Kahuripan dan DLH Kabupaten Bogor Telusuri Sungai Cikeas
CIBINONG – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kahuripan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, menelusuri sungai Cikeas dan Cilengsi atas dugaan pencemaran limbah tapioka yang berpotensi mengganggu pelayanan air bersih kepada para pelanggan.
Dari hasil penelusuran tersebut ditemukan adanya aktivitas dari pengrajin tepung tapioka di Desa Cijujung, Desa Cipambuan dan Desa Kadumangu yang membuang limbah tanpa melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ke Sungai Cikeas sehingga menyebabkan air sungai berbau menyengat, berwarna hitam dan berbusa.
Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad mengatakan, aktivitas tersebut menyebabkan proses air bersih ke pelanggan terganggu. Karenanya, dia berharap ada komunikasi yang dilakukan oleh pihak pengrajin tepung tapioka kepada pihaknya.
“Kami berharap adanya komunikasi dari para koordinator pengrajin tepung tapioka kepada petugas di IPA Perumda Air Minum Tirta Kahuripan terkait informasi jadwal pembuangan limbah tapioka agar dapat diantisipasi lebih awal untuk meminimalisir kerugian lebih besar karena biaya penggunaan bahan kimia yang meningkat bahkan sampai gagal produksi akibat limbah tersebut yang diatas ambang batas toleransi,” kata Abdul Somad dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).
Abdul Somad mengatakan, bahwa petugas IPA Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sudah melakukan berbagai usaha untuk meminimalisir dampak limbah tersebut.
Mulai dari pengadukan air limbah dengan lumpur tanah, menambah dosis bahan kimia hingga pemberian aerator untuk menghilangkan bau menyengat.
“Kami akan berusaha tetap mengolah produksi air bersih selama masih memungkinkan dan berharap DLH Kabupaten Bogor dapat mencari solusi secepatnya terlebih lagi baik pelanggan maupun masyarakat Bogor Timur sangat memerlukan air bersih di musim kemarau ini” jelas Abdul Somad.
Di samping itu, dia pun mengajak para pelanggan untuk bijak dalam menggunakan air di tengah musim kemarau saat ini.
“Kami mengajak pelanggan untuk hemat air dan menampung air dalam bak penampungan ataupun toren selama pengaliran masih normal,” tutur Abdul Somad.
Sementara, Kepala Sub. Koordinator Penegakkan Hukum dan Lingkungan DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru
mengungkapkan, untuk IPAL di lokasi aktivitas pengrajin tepung tapioka
tersebut sebelumnya sudah dibangun oleh DLH. Hanya saja tidak digunakan oleh para pengrajin tersebut.
“Dalam waktu dekat DLH Kabupaten Bogor akan memanggil para kepala desa terkait dan para koordinator pengrajin tepung tapioka untuk diberikan pembinaan dan akan bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bogor untuk memberikan edukasi bahwa limbah padat sisa pengolahan tepung tapioka dapat diolah menjadi makanan ringan yang bernilai ekonomis” ujar Dyan Heru.
Sekedar informasi, hingga saat ini Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sudah mengerahkan armada tangki milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan untuk mendistribusikan 615.500 liter air bersih ke 41 desa dari 13 kecamatan dan bekerjasama dengan BPBD, Damkar Kabupaten Bogor hingga Polres Bogor untuk menyediakan air bersih dengan total 2.662.500 liter air bersih untuk masyarakat Kabupaten Bogor yang terdampak kekeringan. (redaksi)
-
Berita Populer4 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured3 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Entertainment2 weeks ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air