Bisnis
Investor Asal China Siap Danai Proyek Trem di Kota Bogor
BOGOR – Proyek Pembangunan trem di Kota Bogor menarik perhatian sejumlah investor untuk mewujudkan proyek tersebut.
Saat ini Feasibility Study (FS) sedang direview kembali untuk memastikan kelancaran jalur trem dan Biskita.
Wakil Wali Kota Dedie Rachim menyebutkan bahwa investor, termasuk PT Yingke Matriks Indonesia dari Tiongkok, telah menunjukkan minat dalam pembiayaan proyek tersebut.
Proyek ini akan mencakup empat koridor trem, dengan fokus awal pada koridor 1 yang menghubungkan Stasiun Bogor dengan Baranangsiang.
“Nantinya akan ada 4 koridor trem yang dibangun, namun saat ini pembangunan fokus pada koridor 1 yang menghubungkan Stasiun Bogor dengan Baranangsiang karena terintegrasi dengan Commuter Line, KA Pangrango, dan LRT Jabodebek,” kata Dedie Rachim pada Kamis (18/1/2024).
Sementara, Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, mengungkapkan bahwa Peraturan Walikota (Perwali) akan memberikan tugas kepada Perumda TransPakuan untuk memimpin proyek.
“Perda pedoman penugasannya sudah selesai, tinggal dilembar daerahkan. Kemudian berdasarkan perwali tersebut kami akan membuat perwali penugasan kepada PTP untuk mempersiapkan, untuk mengakselerasi karena FS nya sudah ada dan rencananya sudah ada,” kata Marse.
Pentingnya menghindari tumpang tindih dengan moda transportasi lain, seperti Biskita, menjadi fokus dalam proses review.
Dishub akan memberikan penugasan kepada PTP untuk mempersiapkan segala aspek, termasuk pencarian investor dan pola kerjasama yang sesuai.
“Maka perwali penugasan ini kami batasi sampai dengan persiapan penyelenggaraannya, tidak sampai dengan penyelenggaraannya. Karena nanti pola penyelenggaraannya akan berbeda setelah disiapkan, apakah ini BOT, kerjasama dan pengelolaannya siapa, nah itu yang dilakukan oleh PTP,” jelasnya.
Dalam konteks penyelenggaraan trem, Marse menyebut bahwa APBD tidak akan mencukupi, dan investasi dari pihak lain, seperti yang diajukan oleh PT Yingke Matriks Indonesia, menjadi krusial.
“Contoh trem investasi yang diusulkan, FS nya itu kan diangka Rp1,8 triliun kalau menggunakan APBD semua kegiatan tidak akan ada di kota Bogor. Tapi kemudian ada pola lain bisa investasi dari pihak lain,” paparnya.
“Termasuk bagaimana dengan infrastrukturnya, kalau infastrukturnya bisa include maka FS nya harus kami review kembali, supaya bisa juga tidak include didalam pembiayaan terhadap infrastruktur yang dilintasinya,” terangnya.
diketahui, Pemkot Bogor sudah membeberkan rute koridor 1 trem Bogor. Nantinya trem Bogor akan memiliki 17 stopplaats dimulai dari Stasiun LRT Baranangsiang di Tanah Baru, Terminal Baranangsiang, Cidangdiang, Geulis, Roda, Cincau, Paledang, Herbarium, Kapten Muslihat, Stasiun Bogor, Salmun, Pasar Anyar, Pengadilan, Sempur, Pajajaran, dan Botani.
Trase lainnya yang sudah diumumkan adalah koridor 2 Warung Jambu-Pengadilan dengan 10 stopplaats, koridor 3 Warung Jambu-Lippo Plaza dengan 12 stopplaats, dan koridor 4 Terminal Baranangsiang-Ekalokasari dengan 12 stopplaats. (dit)
-
Berita Populer3 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured3 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air
-
Entertainment2 weeks ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan