Featured
Setoran PAD Minim, DPRD Minta PPj Perbaiki Komunikasi
KOTA BOGOR – Setelah penetapan komposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kota Bogor, Komisi II DPRD Kota Bogor langsung menggelar Rapat Kerja untuk mengevaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bogor, salah satunya Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ).
Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor sekaligus koordinator Komisi II, Rusli Prihatevy, mengungkapkan pandangannya terkait kinerja Perumda PPJ. Menurut Rusli, sebagai mitra kerja, ia berharap jajaran direksi PPJ dapat memperbaiki komunikasi dan meningkatkan kinerja guna memberikan kontribusi lebih besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui dividen.
“Setiap kali dibahas dalam banggar, hanya PPJ yang memiliki setoran laba kecil. Meski kami memahami bahwa PPJ menghadapi masalah di masa lalu, kami berharap dengan jajaran Direksi baru, PPJ dapat bertransformasi dan memberikan manfaat yang lebih besar,” ujar Rusli, Kamis (3/10/2024).
Rusli juga menyoroti status keuangan Perumda PPJ yang masih dinilai jauh dari kata sehat, terbukti dari predikat BBB yang diterimanya. Selain itu, ia menekankan pentingnya penyelesaian revitalisasi 11 pasar yang masih berjalan sejak 2023. Salah satu yang disoroti adalah Plaza Bogor, yang mengalami kekosongan pendapatan karena proses revitalisasi belum rampung, bahkan pembongkaran gedung yang direncanakan selesai pertengahan 2024 juga mengalami keterlambatan.
“Hari ini Komisi II fokus bekerja sama, berkomunikasi, dan mendukung program serta anggaran agar kondisi bisa menjadi lebih baik,” katanya.
Sementara, Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri, juga memberikan kritik terkait Pasar Tanah Baru yang diresmikan pada akhir 2023 oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Menurutnya, penetapan Pasar Tanah Baru sebagai pasar basah tidak sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar, menyebabkan pasar tersebut sepi pengunjung dan kalah bersaing dengan Pasar Jambu Dua.
ASB sapaan akrabnya menyarankan agar Pasar Tanah Baru diubah menjadi pasar tematik yang berfokus pada komoditas pakaian dan atribut keagamaan, mengingat lokasinya yang dekat dengan pesantren.
“Pasar Tanah Baru ini kondisinya ‘hidup segan mati tak mau.’ Seharusnya pasar ini dijadikan pasar tematik, apalagi dekat pesantren. Banyak pedagang di pinggir jalan yang bisa dipindahkan ke dalam pasar, terutama saat malam Selasa ketika ramai pengajian,” ungkap ASB.
Ia juga meminta jajaran Direksi Perumda PPJ untuk melaporkan capaian laba dan dividen selama 10 tahun terakhir, yang akan dijadikan landasan oleh Komisi II dalam menetapkan target pendapatan untuk Perumda PPJ.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Perumda PPJ, Jenal Abidin, menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin untuk meningkatkan kontribusi terhadap APBD Kota Bogor.
“Terkait dengan Pasar Tanah Baru, kami sedang mengembangkan konsep baru. Kami berterima kasih kepada ASB atas masukan yang diberikan, dan saat ini tim kami sedang mencari formulasi yang tepat untuk pengembangan pasar tersebut,” ucap Jenal. (dit)
-
Berita Populer1 minggu agoKLH Perkuat Kolaborasi dengan Masyarakat Sipil Hadapi Perubahan Iklim
-
Berita Populer4 minggu agoSemangat Hari Sumpah Pemuda, Hanif Faisol Dorong Gerakan Pemulihan Ekosistem Ciliwung
-
Berita Terbaru4 minggu agoRatusan Siswa SMK dan PKBM Bakti Nusa Gelar Kemah Sumpah Pemuda di Sukamantri
-
Berita Populer2 minggu agoCOP30 Resmi Dibuka, Indonesia Ajak Dunia Bersatu Hadapi Krisis Iklim Global
