Warga Cipadung Dapat Pengobatan Gratis dari Klinik Dokter Riyadhi

BOGOR – Klinik Dokter Riyadhi kembali mengadakan pengobatan gratis bagi masyarakat Kampung Cipadung, Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Senin (10/3/2025).

Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang telah berlangsung sejak klinik tersebut berdiri pada 2020 lalu.

Dokter Riyadhi Pasca menjelaskan bahwa pengobatan gratis ini digelar setiap tiga hingga enam bulan sekali sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

“Di Desember (2024) kami sudah menggelar pengobatan gratis, dan sekarang di Maret (2025) kami kembali melaksanakannya. Saya dibantu oleh dr. Kiki Nur Utami, yang memiliki dedikasi tinggi dalam membantu kegiatan ini,” ujar Dokter Riyadhi saat ditenui di lokasi.

Kegiatan ini berlangsung di Klinik Dokter Riyadhi yang berlokasi di Jalan Raya Sukaresmi, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Masyarakat dari berbagai kalangan datang untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan serta obat-obatan secara gratis.

“Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut untuk membantu masyarakat di sini, terutama yang tinggal di kaki Gunung Salak,” katanya.

Karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan, pengobatan gratis kali ini dibatasi hingga pukul 12.00 WIB, berbeda dengan pelaksanaan di bulan-bulan sebelumnya yang bisa berlangsung hingga sore hari.

“Kami tidak membatasi jumlah pasien, tetapi lebih pada waktu pelaksanaannya. Kalau biasanya sampai sore, kali ini hanya sampai siang karena bulan puasa,” jelasnya.

Dokter Riyadhi juga menuturkan bahwa keluhan pasien di kliniknya ini lebih bervariasi dibandingkan dengan yang ada di Klinik Dokter Riyadhi di Jalan Nurkim, Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas.

“Pasien di klinik pusat ini lebih banyak yang mengalami komplikasi, bukan hanya keluhan ringan seperti di Jalan Nurkim,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya serta pesan dari orang tuanya untuk selalu membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

“Saya terbiasa hidup di desa dan pernah merasakan sulitnya akses berobat. Itulah alasan saya lebih fokus ke desa daripada kota,” ungkapnya.

Sementara itu, dr. Kiki Nur Utami yang turut membantu dalam kegiatan ini merasa bersyukur bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Ini merupakan kegiatan kedua saya di sini, dan saya sangat senang bisa mengabdi dengan ilmu yang saya miliki. Banyak pasien yang mengalami komplikasi seperti pengapuran sendi dan stroke. Insyaallah kegiatan ini bisa terus berlanjut,” ucap dr. Kiki. (Riza)