Berita Terbaru
Tak Hanya jadi Magnet Wisata, Iceu Pujiati Sebut AEWO Mulyaharja Jaga Ketahanan Pangan Kota Bogor

BOGOR – Panen Raya Padi Organik di kawasan Agro Edu Wisata Organik (AEWO) Mulyaharja menjadi ajang penting untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan wisata dan pertanian berkelanjutan.
Sebab, panen raya padi organik ini turut dihadiri oleh sejumlah Wakil Menteri diantaranya Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Wamen Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati, Wamen Ekonomi Kreatif Irene Umar, Utusan Khusus Presiden bidang Pariwisata, Zita Anjani dan tamu undangan lainnya.
Iceu menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan AEWO sebagai lahan pertanian sekaligus destinasi wisata edukatif.
“Dengan pariwisata AEWO Mulyaharja ini, kita ingin mempertahankan lahan pertanian yang ada. Mudah-mudahan ke depan, pemilik lahan seperti PT bisa ikut berkolaborasi menjaga agar kawasan ini tetap menjadi lahan pertanian,” ujar Iceu kepada wartawan.
Ia menjelaskan, keberadaan AEWO tidak hanya menjadi magnet wisata, tetapi juga bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan di Kota Bogor serta mendorong produktivitas ekonomi masyarakat, khususnya warga Kelurahan Mulyaharja.
Menurut data Disparbud, lanjut Iceu, selama musim liburan lalu, kunjungan ke kawasan AEWO Mulyaharja mencapai 300 hingga 400 orang per hari. Ini menunjukkan potensi besar AEWO sebagai destinasi wisata berbasis pertanian yang layak terus dikembangkan.
Namun, kata Iceu aksesibilitas masih menjadi tantangan utama AEWO Mulyaharja, sebab masih minimnya tempat parkir dan akses jalan masih belum memadai.
“Tapi ini harus menjadi tantangan yang memotivasi kita untuk terus berinovasi,” jelasnya.
Salah satu inovasi yang diusulkan adalah pengadaan transportasi lokal yang unik, seperti motor hias yang bisa mengangkut wisatawan dari titik parkir ke lokasi utama wisata.
“Masyarakat bisa ikut terlibat dengan menjadi pemandu yang memberi informasi wisata,” katanya.
Iceu juga menyinggung kondisi sektor pariwisata Kota Bogor yang belum sepenuhnya pulih. Dikatakan Ice ada dua hotel di Kota Bogor yang memilih tutup, seperti Sahira Pakuan, Sahira Paledang, sehingga ini menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.
Sebagai solusi, Iceu mengajak pelaku industri perhotelan, pengelola destinasi wisata, influencer, hingga event organizer untuk berkolaborasi menyusun paket-paket wisata menarik bagi wisatawan yang menginap di hotel.
Ia mengaku mendapat pesan dari Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar pentingnya menggali potensi ekonomi kreatif sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan pariwisata.
“Pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, perlu berkolaborasi dengan semua sektor ekonomi kreatif, kebudayaan, bahkan teknologi. Semuanya harus bergerak bersama untuk kemajuan pariwisata Kota Bogor,” pungkasnya (Riza)
-
Berita Terbaru4 minggu ago
DPC PPP Kota Bogor Gelar Buka Puasa Bersama dan Konsolidasi Kader
-
Berita Terbaru1 minggu ago
Jelang Musim Kemarau, Hanif Faisol Ajak Pelaku Industri Bahas Pengelolaan Lingkungan
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Komisi IV Bahas Isu Ketenagakerjaan dan Pengangguran
-
Berita Terbaru2 minggu ago
Polisi Ungkap Pembunuhan di Tanah Sareal, Bermula Cekcok Saat Cuci Piring