Berita Terbaru
Kerja Sama Bilateral Soal Lingkungan, Ini Yang Dibahas Menteri LH dan Dubes Brazil

JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menggelar pertemuan bilateral dengan Duta Besar Brazil untuk Indonesia, George Monteiro Prata, di kantor Kementerian Lingkungan Hidup pada Selasa (15/4/2025).
Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis di sektor lingkungan, termasuk perubahan iklim, pencemaran udara, pengelolaan sampah, serta pelestarian keanekaragaman hayati.
Hanif menyampaikan apresiasi terhadap kemitraan Indonesia-Brazil yang dinilainya mencerminkan komitmen kuat kedua negara dalam menghadapi tantangan lingkungan global.
“Kita berkumpul pada saat yang penting ketika Triple Planetary Crisis memerlukan tindakan kolektif seluruh pihak,” ujar Hanif Faisol.
Terkait isu perubahan iklim, Hanif memaparkan berbagai langkah Indonesia dalam implementasi perdagangan karbon berdasarkan Perpres No. 98 Tahun 2021, termasuk penerbitan Sertifikat Pengurangan Emisi GRK Indonesia (SPEI) dan penguatan sistem registri nasional yang transparan.
Selain itu, kata Hanif Indonesia juga menjalin kerja sama dengan berbagai skema kredit karbon internasional untuk mendukung pasar karbon domestik.
Dikatakan Hanif, Indonesia menargetkan puncak emisi GRK nasional pada 2030 dan menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.
“Pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk kementerian, pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat lokal dalam mendukung target FOLU Net Sink 2030,” katanya.
Ia mengungkapkan, bahwa isu pengelolaan sampah menjadi perhatian utama. Indonesia juga menargetkan zero waste zero emission pada 2030 dengan kebijakan seperti larangan pembakaran terbuka, tidak ada TPA baru, serta penguatan teknologi waste to energy dan daur ulang.
“Reformasi pengelolaan sampah terpadu menjadi salah satu pilar transformasi menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Dalam bidang keanekaragaman hayati, Hanif menyoroti penyusunan Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) serta pemetaan areal pelestarian di luar kawasan konservasi formal. Ia juga menyambut baik dukungan teknis dari mitra internasional seperti Norwegia dalam memperkuat kapasitas riset dan pengelolaan.
“Indonesia terus berkomitmen memainkan peran aktif dalam diplomasi iklim global dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan yang adil dan efektif,” tutupnya. (Redaksi)
-
Berita Terbaru4 minggu ago
DPC PPP Kota Bogor Gelar Buka Puasa Bersama dan Konsolidasi Kader
-
Berita Terbaru1 minggu ago
Jelang Musim Kemarau, Hanif Faisol Ajak Pelaku Industri Bahas Pengelolaan Lingkungan
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Komisi IV Bahas Isu Ketenagakerjaan dan Pengangguran
-
Berita Terbaru2 minggu ago
Polisi Ungkap Pembunuhan di Tanah Sareal, Bermula Cekcok Saat Cuci Piring