Berita Terbaru
Sentul Hingga Dramaga Melesat, Pemkot Dorong Percepatan Pembangunan Perbatasan Bogor

BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur guna mencegah ketimpangan wilayah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di Kota Bogor.
Dedie juga menyoroti pesatnya perkembangan kawasan perbatasan seperti Sentul, Dramaga, dan Sukaraja. Menurutnya, tanpa akselerasi pembangunan, wilayah perbatasan Kota Bogor berpotensi hanya menjadi penonton di tengah pertumbuhan daerah sekitarnya.
“Di titik-titik perbatasan, pertumbuhan ekonominya sangat pesat, misalnya Sentul di Babakan Madang. PAD mereka dari hotel, restoran, kafe, dan hiburan hampir menyamai Kota Bogor. Itu yang harus kita koreksi, jangan sampai kita hanya jadi penonton. Karena itu, kita harus ikut andil dengan percepatan pembangunan,” tegas Dedie saat menghadiri kegiatan Dialog dengan Media bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor di Teras Leuweung Awi, Senin (25/8/2025).
Sejumlah proyek strategis nasional turut disiapkan, mulai dari double track kereta api, Bogor Outer Ring Road (BORR), hingga percepatan LRT Bogor. Semua diarahkan untuk memperkuat transportasi massal ramah lingkungan serta mendukung visi Bogor sebagai smart city, green city, dan heritage city.
Salah satu prioritas pembangunan adalah Bogor Interchange berbentuk semanggi empat daun, yang ditargetkan dapat mengurai kemacetan di pintu masuk kota.
Selain itu, Pemkot juga menyiapkan Transit Oriented Development (TOD) Baranangsiang dan Bubulak sebagai pusat transit, termasuk untuk menunjang kawasan IPB Dramaga.
“Kita punya IPB yang sudah menjadi world class university, masa jalannya masih dipenuhi angkot? Harus kita perbaiki. TOD Bubulak nantinya bisa jadi hub dengan fasilitas hotel dan layanan transportasi terpadu,” jelasnya.
Rencana lain mencakup pembangunan Bogor Inner Ring Road (BIRR) sepanjang 11,4 km—dengan 7 km sudah dimiliki Pemkot—serta pengembangan transportasi Biskita dengan tambahan empat koridor baru dan pembangunan Tram Pakuan dengan 17 halte.
Selain transportasi, revitalisasi Stadion GOR Pajajaran, pembangunan Bumi Ageung Batutulis sebagai pusat edutainment, Grand City Hall, dan kantor pemerintahan baru di Katulampa juga masuk dalam agenda jangka menengah.
“Ini semua bukan sekadar visi misi atau mimpi saja, tapi juga keinginan para wali kota terdahulu. Kita harus berkomitmen mewujudkannya,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, mengatakan ada 12 program prioritas infrastruktur yang difokuskan untuk mengurangi kemacetan, memperkuat konektivitas, dan membuka ruang investasi baru.
“Fokus utama ada pada pembangunan jalan strategis, seperti Jalan R2 sepanjang 5,5 km yang akan dikerjakan bertahap hingga 2030, termasuk jalan layang di sekitar IPAL Tegal Gundil. Selain itu, pembangunan Jalan R3 sepanjang lebih dari 3 km dengan Jembatan Katulampa sepanjang 60 meter akan dimulai pada 2026,” jelas Esti.
Ia juga menyebut proyek BIRR sepanjang hampir 7 km yang akan menghubungkan Wangun, Pamoyanan, Mulyaharja hingga Rancamaya. Pembangunan BIRR mencakup jembatan sepanjang 200 meter di atas Sungai Cisadane dan jalur double track Bogor–Sukabumi.
“Harapannya, infrastruktur yang dibangun tidak hanya memperlancar lalu lintas, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bogor,” tutupnya. (Riza)
-
Berita Populer3 minggu ago
Dari 921 Kasus Pengawasan Lingkungan di KLH, 845 Kasus dikenai Sanksi Administratif
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Sambangi Balaikota, PKS Kota Bogor Siap Kolaborasi dengan Pemkot
-
Berita Terbaru3 minggu ago
Komisi IV DPRD Kota Bogor Dorong Sekolah Swasta Ikut Program Tebus Ijazah
-
Berita Terbaru1 minggu ago
Pimpinan Lapas Kelas llA Bogor Berganti, Ini Pesan Dedie Rachim