Berita Populer
Aplikasi ‘Besti’ Resmi Diperkenalkan, Pemot Bogor Perkuat Transparansi Penanganan Stunting
BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kota Bogor di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, pada Senin (24/11/2025).
Rakor ini dihadiri seluruh Kepala OPD dan aparatur wilayah se-Kota Bogor, sekaligus menjadi ajang pemaparan inovasi aplikasi Bogor Bebas Stunting (Besti) yang digagas untuk mempercepat penanganan stunting.
Dalam kesempatan itu, Dedie menjelaskan bahwa seluruh OPD dan ASN di Kota Bogor telah sepakat memberikan bantuan secara sukarela dalam upaya percepatan penurunan stunting. Menurutnya, mekanisme baru ini lebih akuntabel dan transparan karena tercatat rapi melalui aplikasi Besti.
“Sekarang ini jadi pungutan sukarela, lebih akuntabel buat transparansi. Bisa dimonitor melalui aplikasi Besti, dan aplikasi ini digagas oleh Pak Wakil Wali Kota Bogor,” ujar Dedie.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyampaikan bahwa aplikasi Besti merupakan hasil kolaborasi antara Diskominfo, DPPKB, dan Dinkes Kota Bogor. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah masyarakat dan pemerintah dalam melakukan pemantauan data stunting.
“Nah kenapa ini saya buat, untuk men-trigger semua database yang diperlukan oleh Pemkot Bogor. Termasuk salah satunya adalah stunting,” katanya.
Jenal menambahkan bahwa data stunting menjadi prioritas utama dalam pengembangan aplikasi tersebut. Ia juga menyinggung arahan Wali Kota yang menekankan pentingnya penguatan database untuk penyandang disabilitas.
“Menurut saya ini sangat penting sekali dan Insyaallah kami kejar juga, gas buat lagi aplikasi dengan Diskominfo. Mudah-mudahan saja oke buat siapapun. Aplikasi ini sebagai trigger database dan guide buat para TPPS Pemkot Bogor untuk menangani stunting,” jelasnya.
Ke depan, aplikasi Besti juga akan dilengkapi fitur tambahan untuk mendata dan memantau kondisi anak-anak penyandang disabilitas di Kota Bogor.
Jenal memastikan pemerintah akan turun langsung melihat dan menentukan intervensi yang diperlukan.
“Ini merupakan tugas dan amanat dari bawah. Terima kasih seluruh stakeholder yang sudah membantu dan menjadi donatur. Termasuk nanti para anggota dewan, saya akan mengajak 50 dewan menjadi bapak dan ibu asuh stunting,” ucapnya.
Jenal menegaskan bahwa aplikasi Besti yang digarap Diskominfo dan DPPKB pada dasarnya bertujuan mengentaskan stunting, namun akan terus dikembangkan sesuai arahan Wali Kota. Di dalamnya terdapat lima sasaran utama penanganan stunting, termasuk balita, ibu hamil, hingga ibu nifas. Data akan diperbarui secara berkala oleh tim pendamping keluarga.
“Nanti fitur bisa dilihat di aplikasinya. Ada lima sasaran untuk mengentaskan stunting, dan tim pendamping keluarga akan mengupdate data dan perkembangan,” pungkasnya. (Riza)
-
Berita Populer2 minggu agoKLH Perkuat Kolaborasi dengan Masyarakat Sipil Hadapi Perubahan Iklim
-
Berita Populer4 minggu agoSemangat Hari Sumpah Pemuda, Hanif Faisol Dorong Gerakan Pemulihan Ekosistem Ciliwung
-
Berita Terbaru4 minggu agoRatusan Siswa SMK dan PKBM Bakti Nusa Gelar Kemah Sumpah Pemuda di Sukamantri
-
Berita Populer2 minggu agoCOP30 Resmi Dibuka, Indonesia Ajak Dunia Bersatu Hadapi Krisis Iklim Global
