Berita Terbaru
Dirut Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Kembali Jabat Sekretaris Umum PERPAMSI
BOGOR – Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Nasional (MAPAMNAS) XV Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) yang digelar di Surabaya resmi menetapkan susunan kepengurusan baru pada Minggu (7/12/2025).
Dalam forum nasional tersebut, Direktur Utama Perumda Tirta Raharja, A. Teddy Setiabudi, terpilih sebagai Ketua Umum PERPAMSI periode 2025-2029 setelah memperoleh dukungan dari 358 peserta yang hadir.
Sementara itu, posisi Sekretaris Umum PERPAMSI kembali dipercayakan kepada Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, yang dinilai mampu mempertahankan konsistensi dan kontribusinya dalam organisasi.
Teddy mengaku tidak menyangka dapat dipercaya memimpin PERPAMSI untuk lima tahun ke depan.
“Saya tidak berpikir bisa sampai pada tahap ini. Harapan ini muncul dari kawan-kawan di seluruh Indonesia, sehingga saya ingin menjadikan PERPAMSI sebagai rumah kita yang inklusif,” ujar Teddy.
Ia menegaskan komitmennya untuk menjadikan PERPAMSI sebagai organisasi yang sehat dan mampu menjadi ruang kolaboratif.
“Saya ingin PERPAMSI didorong menjadi organisasi yang sehat, mampu membantu PDAM yang masih kurang sehat dengan bimbingan PDAM yang sudah maju. Sudah saatnya PERPAMSI menjadi rumah bersama yang inklusif, sehingga kita dapat berkembang dan maju bersama,” jelasnya.
Pemilihan Ketua Umum PERPAMSI sendiri diawali dengan pendaftaran dan verifikasi berkas calon. Dari rangkaian tahapan tersebut, hanya satu kandidat yang memenuhi syarat dan berhak maju sebagai calon ketua, yakni Teddy Setiabudi.
Teddy menambahkan bahwa PERPAMSI tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga peningkatan efisiensi, pendapatan, layanan, dan kinerja seluruh PDAM.
“Penting membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya agar seluruh PDAM dapat maju dan berkembang bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum terpilih, Rino Indira Gusniawan, menekankan pentingnya transformasi PERPAMSI menjadi organisasi yang lebih strategis.
“PERPAMSI harus menjadi pressure group yang real, bukan sekadar organisasi kumpul-kumpul. Potensi besar yang tersebar di seluruh Indonesia tidak boleh terbelah oleh perbedaan pilihan atau dinamika internal,” kata Rino.
Rino juga menyoroti capaian layanan air minum nasional yang dinilainya masih rendah, sehingga kolaborasi harus menjadi agenda utama.
“Di sini tidak bisa berjalan sektoral. Jangan sendiri-sendiri. Fokus kita adalah meningkatkan akses air minum secara nasional,” pungkasnya. (Riza)
-
Berita Populer4 minggu agoKLH Perkuat Kolaborasi dengan Masyarakat Sipil Hadapi Perubahan Iklim
-
Berita Populer3 minggu agoIndonesia Dorong Mekanisme Khusus untuk Transisi Berkeadilan pada Forum UNFCCC di Belem, Brasil
-
Berita Populer4 minggu agoIndonesia dan Norwegia Sepakat COP30 Brasil Dimulainya Perdagangan Karbon Internasional Berbasis Teknologi
-
Berita Terbaru3 minggu agoKadisdik Buka Sosialisasi Ujian Semester PKBM Se-Kabupaten Bogor
