Featured
Komisi III DPRD Kota Bogor, Defisiasi Pembangunan Proyek Blok I RSUD masih Sehat
Kota Bogor – Komisi III DPRD Kota Bogor melakukan sidak ke Proyek pembangunan Blok I Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor Kamis (11/8).
“Hari ini kami melakukan pengawasan berkaitan tindak lanjut dari pembahasan raker dengan RSUD. Kita ke lapangan ingin tahu sejauh mana progres yang ada. Ada beberapa hal yang menjadi catatan kita salah satunya peran serta pemberdayaan masyarakat yang kerja,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Iwan Iswanto kepada Wartawan, Kamis (11/08).
Menurut Iwan, secara umum telah disampaikan dan melihat bahwa KUAPPAS sudah berjalan sebagaimana mestinya. Namun, pihaknya menitikberatkan untuk percepatan lantaran Kota Bogor merupakan kota hujan sehingga percepatan, pekerja sampai logistik harus betul-betul diperhatikan.
“Kami melihat ini masih awal, kaitan dengan percepatan di lapangan, akan ada beberapa lanjutan yang kita evaluasi. Artinya pertengahan atau 30 hari ke depan kita bisa lihat pengawasannya,” tambah iwan.
Sejauh ini, menurut Politisi PDI perjuangan Iwan Setiawan menilai, defisiasi progres pembangunan yang menghabiskan anggaran sekitar Rp50 miliar dari dana bantuan Pemprov Jabar masih relatif bagus dan sehat. Apalagi, pihak pelaksana mengaku eksisting pekerja yang terlibat ada sekitar 30-40 orang dengan waktu kerja yang ditambah hingga malam hari.
“Harapan kita percepatan agar jangan sampai di akhir waktu, karena pekerjaan finishing ini kan kerjaan yang butuh keterampilan. Kalau sekarang masih kasar. Tapi secara umum kita lihat progressnya bagus,” ujarnya.
Disinggung soal tenaga kerja, Iwan mengaku, secara regulasi mungkin sudah diatur. Jadi presentasenya sudah ada. “Tinggal sejauh mana tindaklanjutnya, salah satu rekomendasi yang kita berikan pada konsultan yakni melibatkan warga Kota Bogor,” ungkapnya.
Sementara Dirut RSUD Kota Bogor dr. Ilham Chaidir yang didampingi PPK Pembangunan Blok 1 RSUD, Ahmad Irawan mengatakan, pesan dan catatan yang diberikan komisi III sesuai dengan harapan pihaknya, yakni pembangunan blok 1 tersebut bisa selesai tepat waktu dan sesuai spesifikasi.
Adapun rekomendasi-rekomendasi yang diberikan, sambungnya, pihaknya akan mencoba menekankan kepada kontraktor untuk melakukan penambahan tenaga kerja sesuai kebutuhan.
“Mudah-mudahan bisa dilakukan pihak kontraktor. Sebetulnya sekarang juga sudah ditambah, malah jam kerjanya sampai malam untuk mengejar waktu menjelang musim penghujan,” imbuhnya.
Ilham menambahkan, di tahapan awal sejak dimulai sejak 15 Juli 2022 ini defiasinya masih positif. Pembangunan blok 1 diangka 0,2. Itu masih relatif bagus, yang penting tidak negatif.
“Kita juga ingin pembangunan betul-betul dikerjakan sesuai spek dan tepat waktu. Sebab, membangun rumah sakit berbeda dengan pembangunan gedung lainnya, banyak hal yang harus benar-benar diperhatikan agar pembangunan selesai sesuai dengan batas waktu penyelesaian pembangunan di 13 Desember 2022,” pungkasnya. (redaksi)
-
Berita Populer3 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured3 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air
-
Entertainment1 week ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan