Budaya
Bogor DNA Kota Toleran, Anak-Anak Aktif di Rumah Ibadah
Kota Bogor – Selama tiga tahun ini, Kota Bogor masih menyandang predikat madya Kota Layak Anak (KLA). Meski begitu masih banyak pekerjaan rumah yang harus selesai. Salah satunya adalah rumah ibadah ramah anak. Seperti apa?
Pemkot Bogor terus berupaya untuk menjadikan Kota Bogor menjadi KLA. Terdapat lima klaster yang harus Pemkot penuhi untuk anak. Klaster pertama adalah klaster hak sipil dan kebebasan. Pada klaster ini anak-anak harus diregistrasi dan memiliki bukti kutipan seperti akta lahir, kartu identitas anak (KIA) dan berbagai informasi untuk anak.
Klaster kedua adalah lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, di mana tersedia pengasuhan di keluarga atau alternatifnya, yang menjadi tempat anak terlindungi.
Klaster ketiga, kesehatan dasar dan kesejahteraan. Setiap anak mempunya hak dalam menerima pelayanan kesehatan, tidak ada lagi anak yang status gizinya kurang, stunting dengan kata lain anak-anak Kota Bogor harus sehat. Termasuk fasilitas kesehatan harus sudah ramah anak contoh puskesmas yang ramah anak.
Klaster keempat adalah pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya. Selain itu, anak-anak Kota Bogor tidak boleh ada yang putus sekolah, program pendidikan dasar atau Wajar Dikdas 12 tahun harus berjalan untuk pemenuhan hak pendidikan anak di Kota Bogor.
Sarana prasana pendidikan harus ramah anak / sekolah ramah anak ( SRA) dan pesantren ramah anak. Selain pendidikan, anak-anak juga harus dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk beraktivitas dengan berbagai kegiatan kreativitas seni budaya dan lain-lain.
Klaster kelima yakni perlindungan khusus, yakni KLA juga harus memberikan pelayanan bagi anak-anak korban kekerasan, nafza dan seksual juga penyandang disabilitas dan anak yang berhadapan dengan hukum.
Kelima klaster ini tidak akan serta merta terpenuhi, jika tidak ada kerjasama atau kolaborasi antar instansi pemerintah ( OPD Lintas Sektor ) sesuai dengan tugas dan fungsinya, akademisi, bisnis ( dunia usaha) , komunitas bahkan dengan media.
Pemkot melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor sudah melakukan berbagai upaya/ ikhtiar dalam rangka percepatan KLA, pelaksanaan edukasi mulai dari tingkat rukun warga (RW), kelurahan, kecamatan, tingkat kota bahkan bersama dengan lembaga mitra dan dunia usaha.
Bersama dunia usaha DP3A bersama KPAID melaksanakan inovasi Horekamall yaitu hotel restoran kafe dan mall yang ramah anak) dan saat ini Pemkot terus berikhtiar untuk percepatan dengan melihat sarana tempat ibadah dan tempat wisata yang ramah anak.
Nah, tempat ibadah layak anak ini Pemkot sudah melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) sekaligus deklarasi rumah ibadah ramah anak dan disabilitas di Gereja Katedral, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Kamis (18/8/2022).
Wali Kota Bogor, Bima Arya berharap seluruh penyelenggaraan Rumah Ibadah Ramah Anak di Kota Bogor dapat membuat anak-anak menjadi aktif di setiap rumah ibadah. ‘’Jangan biarkan anak-anak menjadi trauma ketika ingin memasuki rumah ibadah karena sebelumnya pernah di marahi oleh pengurus rumah ibadah,’’ kata Bima Arya.
Menurutnya, lingkungan keluarga juga sangatlah penting, ia ingat saat masih kecil sering diajak bertamu ke rumah teman orangtuanya yang non muslim di hari natal. Namun ia menyadari tidak semua keluarga seperti itu. Perlu edukasi dari level rumah demi memainstreamkan toleransi.
“Ini PR yang berat sekali ketika kita bilang DNA Kota Bogor adalah kota toleran, namun di satu sisi ada gejala intoleran,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua FKUB Kota Bogor, Hasbulloh mengatakan, DNA warga Kota Bogor itu DNA yang toleran dan rukun sebagaimana yang diamanatkan FKUB. Terdapat dua agenda, pertama deklarasi dan MoU dengan YKS untuk penguatan berbagai hal, terutama dalam hal toleransi.
“Kita deklarasi di Gereja Katedral, selanjutnya bisa deklarasi di tempat lain karena agenda ini bagian dari ikhtiar menjaga nilai-nilai toleransi di Kota Bogor,” katanya. (redaksi)
-
Berita Populer3 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured3 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air
-
Entertainment1 week ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan