Featured
Keluarga Korban Longsor Proyek TPT di Muarasari Dapat Santunan Dari Perusahaan
KOTA BOGOR – Korban tanah longsor di proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) di RT 02/04 Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan pada Minggu (18/2/2024) mendapat santunan dari pihak ketiga yaitu CV Maju Mapan.
Peristiwa longsor tersebut mendapat perhatian dari Wali Kota Bogor, Bima Arya. Bahkan Bima Arya mengeluarkan instruksi, agar pembangunan TPT dihentikan sementara.
Kemudian, seluruh jenazah diurus dengan baik hingga proses pemakaman setelah dihubungi terlebih dahulu pihak keluarga korban yang keduanya warga luar Kota Bogor.
“Peristiwa ini merupakan force majeure, di luar dugaan karena terjadi ketika volume air tinggi dan terjadi hujan hingga tanah tergerus dan terjadi longsor,” ungkap Bima pada Senin (19/2/2024).
Sementara, Direktur CV Maju Maju Mapan, Halim Prio Pambudi mengungkapkan, pihak perusahaan sudah bertemu dengan keluarga korban secara langsung di Sukabumi serta Cianjur.
“Pihak keluarga korban juga sudah mengikhlaskan dan menganggap ini adalah musibah saat melakukan pekerjaan,” kata Halim.
Ia mengatakan, perusahaan ada yang mendampingi dan menanggung semua biaya sampai pemakamannya. Termasuk memberikan uang santunan untuk keluarga korban.
“Karena pekerja di proyek tersebut terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, kita juga membantu claim yang saat ini sedang diurus perusahaan. Jadi, dari klaim BPJS keluarga korban dapat dan dari kita juga (perusahaan) memberikan santunan,” jelasnya.
Sementara, untuk korban luka yang kini dirawat di rumah sakit juga mendapatkan hal serupa.
Sebelum peristiwa longsor terjadi, kata Halim, pelaksana lapangan bekerja sudah sesuai SOP kemudian dan dilengkapi alat pelindung diri (APD).
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh mengatakan, longsor yang terjadi pada sekitar pukul 08.30 WIB ini, merupakan longsor susulan yang sebelumnya pernah terjadi di tahun 2023.
Dari laporan yang diterimanya sekitar pukul 10.30 WIB, ada empat orang tertimbun dua diantaranya selamat dan dua orang meninggal dunia.
“Dua orang yang luka ringan satu sudah kembali, satu lagi masih dirawat di RSUD Ciawi, dan dua orang meninggal dunia, satu dievakuasi sekitar pukul 11.50 WIB, dan korban kedua ditemukan sekitar pukul 14.15 dan dievakuasi pukul 14.20 WIB,” ujarnya.
Ia menerangkan, proses evakuasi memakan waktu kurang lebih dua hingga tiga jam menggunakan peralatan manual, karena akses jalan yang tidak bisa dilewati alat berat dan hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki.
Selain itu derasnya aliran sungai dan juga kondisi tebing yang terjal dan terjadi beberapa kali pergerakan tanah yang membuat puing longsoran berjatuhan membuat pihaknya beberapa kali melakukan evaluasi hingga akhirnya berhasil ditemukan. (boy)
-
Bisnis1 week ago
AMDALNET, Solusi Praktis Dalam Pengurusan Izin Usaha Bagi Pemrakarsa Usaha
-
Editorial3 weeks ago
Direktur PDLKWS : RPP PPPLH Penting untuk Pengelolan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
-
Featured2 weeks ago
Dukung FOLU Net Sink 2030, Dirjen PKTL MoU Dengan 40 Universitas Kehutanan
-
Bisnis3 weeks ago
Dirum Tirta Kahuripan : Himbau Pelanggan Jaga Meter Air dan Bayar Air Tepat Waktu