Featured
Tirta Pakuan Kota Bogor Klarifikasi Soal Pembuangan Air Tanah Ke Sungai Cisadane
KOTA BOGOR – Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor akhirnya mengklarifikasi terkait viralnya video mobil tangki yang membuang limbah air tanah dari Jembatan Panaragan ke Sungai Cisadane.
Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan Ardani Yusuf membenarkan, bahwa ada aktivitas pengeboran yang tengah dilakukan pihaknya, melalui jasa kontraktor di depan Yonif 315/Garuda.
Namun Ardani mengakui belum ada koordinasi dengan pihak pelaksana soal pembuangan air sisa pengeboran yang mengandung tanah dan dibuang ke Sungai Cisadane.
Atas hal tersebut, pihak Tirta Pakuan meminta maaf. Menurut Ardani pekerjaan pengeboran baru berjalan hari jumat dengan metode boring.
“Sisa air inilah yang dibuang ke sungai. Pihak kontraktor pelaksana tidak ada koordinasi dan konsultasi dengan kami terkait pembuangan sisa air tanahnya. Tapi mereka sudah koordinasi dengan aparat setempat,” ujarnya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Sabtu (16/3/2024).
Dirinya menyatakan, saat ini pihaknya sudah menegur secara lisan dan memperingatkan pihak kontraktor, agar selanjutnya tidak membuang air sisa pengeboran itu ke sungai.
Perumda Tirta Pakuan pun , lanjut dia, telah memerintahkan pihak kontraktor membuang air sisa pengeboran itu ke Instalasi Pengolahan Lumpu (IPL) Dekeng yang mereka miliki.
“PPK dan pelaksana menjamin tidak akan membuang lagi ke sungai. Dan sebetulnya air itu tidak mengandung unsur apa-apa. Itu hanya endapan tanah. Karena ngebor itu butuh air, dan sisanya itu harus kita sedot dan buang. Jadi kandungannya air dan tanah saja. Tidak ada unsur lain,” jelas Dirtek Perumda Tirta Pakuan itu. (gus)
-
Berita Populer1 minggu agoKLH Perkuat Kolaborasi dengan Masyarakat Sipil Hadapi Perubahan Iklim
-
Berita Populer4 minggu agoSemangat Hari Sumpah Pemuda, Hanif Faisol Dorong Gerakan Pemulihan Ekosistem Ciliwung
-
Berita Terbaru4 minggu agoRatusan Siswa SMK dan PKBM Bakti Nusa Gelar Kemah Sumpah Pemuda di Sukamantri
-
Berita Populer2 minggu agoCOP30 Resmi Dibuka, Indonesia Ajak Dunia Bersatu Hadapi Krisis Iklim Global
