Berita Populer
Lewat Progran Bangga Kencana, BKKBN dan DPR RI Ajak Warga Bogor Cegah Stunting

BOGOR – Pemerintah terus memperkuat upaya penurunan angka stunting di Indonesia. Melalui program Bangga Kencana, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi di Jalan Raya Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Minggu (5/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI drh. H. Achmad Ru’yat, M.Si., Direktur Bina Pelayanan KB dan Wilayah Sasaran Khusus BKKBN RI dr. Fajar Firdawati, M.K.M., perwakilan BKKBN Jawa Barat Roy Primera, S.I.Kom., serta Tenaga Asistensi Penurunan Stunting Kabupaten Bogor Munandar Ahmad, S.E.
Dalam sambutannya, Achmad Ru’yat menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang hadir, khususnya para kader Posyandu yang selama ini menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting.
“Alhamdulillah saya merasa senang dapat berjumpa dengan ibu-ibu dan bapak-bapak di tengah kesibukan program Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang dulu bernama BKKBN. Saya bahagia karena hadir juga narasumber dari Bogor, yaitu Bapak Munandar, yang akan menjelaskan ciri-ciri stunting. Namun tidak semua yang bertubuh pendek itu stunting,” ujar Achmad Ru’yat.
Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga asupan gizi anak sejak dini, serta keterlibatan ayah siaga dalam mendampingi ibu hamil hingga masa tumbuh kembang anak.
Sementara itu, dr. Fajar Firdawati menyebut penurunan angka stunting merupakan langkah strategis menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh fisik dan otak yang ditentukan pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dampaknya anak mudah sakit, kemampuan kognitif lambat, dan berdampak jangka panjang. Pencegahannya bisa dilakukan dengan perbaikan gizi, sanitasi, hingga perencanaan keluarga. BKKBN yang kini menjadi Kemendukbangga adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap keluarga Indonesia,” paparnya.
Senada, Roy Primera menyoroti pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
“Fatherless di Indonesia cukup marak. Maka Kemendukbangga meluncurkan program GATI (Gerakan Ayah Terlibat) untuk mendorong peran aktif ayah. Ayah tidak hanya berperan mencari nafkah, tapi juga mendampingi anak dalam tumbuh kembangnya. Pencegahan stunting dimulai sejak perencanaan kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan,” jelasnya.
Sementara itu, Munandar Ahmad menambahkan bahwa angka stunting di Kabupaten Bogor menunjukkan tren positif.
“Alhamdulillah, di tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Bogor menurun menjadi 18,9 persen. Ini kabar baik, karena anak-anak kita punya peluang lebih besar untuk tumbuh sehat, pintar, dan kuat. Penurunan ini berkat kerja keras semua pihak, terutama kader Posyandu yang menjadi ujung tombak pendampingan keluarga,” ungkapnya.
Melalui kegiatan sosialisasi Bangga Kencana ini, masyarakat kembali diingatkan bahwa stunting bukanlah takdir atau faktor keturunan, melainkan kondisi yang bisa dicegah melalui gizi seimbang, pola asuh yang baik, serta dukungan penuh dari seluruh anggota keluarga. (Riza)
-
Berita Populer3 minggu ago
Dari 921 Kasus Pengawasan Lingkungan di KLH, 845 Kasus dikenai Sanksi Administratif
-
Berita Terbaru4 minggu ago
Sindikat Curanmor Terungkap, Dua Pelaku Beraksi di 300 TKP di Bogor
-
Berita Terbaru3 minggu ago
Sambangi Balaikota, PKS Kota Bogor Siap Kolaborasi dengan Pemkot
-
Berita Terbaru3 minggu ago
Komisi IV DPRD Kota Bogor Dorong Sekolah Swasta Ikut Program Tebus Ijazah