Berita Terbaru
Hanif Faisol Pastikan Kesiapan PSEL, Groundbreaking Ditargetkan Awal 2026
BOGOR – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengecek kesiapan lokasi proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPAS Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Minggu (21/12/2025).
Dalam peninjauan tersebut, Hanif didampingi Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dan Wakil Bupati Bogor Jaro Ade. Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menjalankan program PSEL sebagai solusi pengelolaan sampah berbasis waste to energy.
“Hari ini kita melihat kesiapan Bapak Wali Kota Bogor dan Pak Wakil Bupati Bogor terkait penanganan sampah melalui waste to energy atau pengolahan sampah menjadi energi listrik. Perjalanan administrasinya sudah relatif lengkap, tinggal dilakukan kajian-kajian detail,” ujar Hanif.
Ia menjelaskan, proses pengadaan barang dan jasa (PBJ) proyek PSEL saat ini telah ditangani oleh Danantara dan masih berjalan. Sejumlah unit disebut telah masuk tahap klarifikasi untuk melanjutkan ke proses berikutnya.
“Kami melihat kesiapan lokasi ini dari berbagai aspek, mulai dari kondisi lahan, kedekatan dengan sungai, hingga akses jalan. Semua itu menjadi bahan penilaian agar ketika proyek sudah final, tidak terkendala saat dieksekusi,” katanya.
Hanif menekankan pentingnya kajian lingkungan dan sosial sejak awal. Menurutnya, beberapa proyek serupa di daerah lain gagal beroperasi karena tidak didukung kajian yang memadai.
Ia juga mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Bogor dalam pengelolaan sampah yang dinilai mengalami peningkatan signifikan. Namun, Hanif meminta Pemerintah Kabupaten Bogor untuk terus meningkatkan kapasitas seluruh komponen penanganan sampah.
“Bogor ini sangat krusial karena berada di hulu daerah aliran sungai Cisadane, Pesanggrahan, dan Ciliwung yang berhilir ke kota-kota besar seperti Tangerang, Depok, dan Jakarta. Kesembronoan kita mengelola hulu akan berdampak fatal bagi wilayah hilir,” tegasnya.
Terkait luasan lahan dan dampak terhadap warga, Hanif memastikan seluruh proses akan melalui kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Ia menyebutkan, lahan yang disiapkan lebih dari lima hektare dan merupakan hasil kerja sama antar pemerintah daerah.
“Ini harus kita selesaikan bersama karena timbulan sampah Kota dan Kabupaten Bogor mencapai hampir 4.000 ton per hari,” ucapnya.
Hanif menambahkan, pemerintah menargetkan groundbreaking proyek PSEL dapat dilakukan pada awal 2026, sekitar Januari atau Februari. Namun, operasional penuh diperkirakan baru dapat berjalan sekitar dua tahun setelahnya.
“Masalah sampah ini sudah darurat. Ayo kita kerjakan sekarang,” pungkasnya. (*)
-
Berita Populer4 minggu agoIndonesia Dorong Mekanisme Khusus untuk Transisi Berkeadilan pada Forum UNFCCC di Belem, Brasil
-
Berita Populer2 minggu agoKolaborasi Imigrasi dan PWI Kota Bogor, Olahraga, Silaturahmi dan Aksi Sosial
-
Berita Terbaru4 minggu agoKadisdik Buka Sosialisasi Ujian Semester PKBM Se-Kabupaten Bogor
-
Berita Terbaru2 minggu agoDadang Danubrata Kembali Pimpin PDI Perjuangan Kota Bogor
