Berita Populer
Kuasa Hukum RNA, Pertimbangkan Esepsi Dalam Sidang Kasus Angkahong

[bandung-engingengnews) Setelah menanti kurang lebih dua tahun, akhirnya sidang perdana kasus dugaan mark up pembebasan lahan jambu dua atau lebih dikenal dengan kasus angkahong akan segera digelar, kasus yang sudah menetapkan 4 tersangka (YHP, IR, RNA, dan KHA) pagi ini akan digelar di PN.Tipikor Bandung, Senin (30/5/2016)
Menurut Pilipus Tarigan, SH, MH, yang dipercaya menjadi Kuasa Hukum salah seorang tersangka atas nama Ronny Nasrun Adnan, Dipl.ing, Msc,Ph.D, (apraisal) sidang hari ini dengan agenda pembacaan dakwaan oleh penuntut umum.
“Sidang jam 10.00 pagi, kami dari tim kuasa hukum sudah siap untuk membela klien kami,” kata Pilipus Tarigan, SH.MH, Senin (30/5/2016).
Saat ditanya apakah akan muncul tersangka baru dalam persidangan nanti, Advokat yang akrab disapa PTG ini menegaskan, “nanti akan terurai dalam persidangan berdasarkan dakwaan jaksa, dan kita akan pertimbangkan untuk esepsi,”ujarnya.
Pilipus kembali menegaskan, dalam kasus angkahong ini, sebagai apraisal klien kami sebenarnya sudah memberikan panaksiran harga lahan sesuai dengan keilmuan dan keahliannya sebagai apraisal dan tidak sembarangan.
“Klien kami sudah memberikan penaksiran harga pembebasan sesuai keahlian dan keilmuannya, tapi ternyata jadi korban,” pungkasnya.
Kami sebagai kuasa hukum RNA menilai Dakwaan Jaksa ini tidak lengkap, karena hampir semua dakwaan jaksa kaitan dengan prosedur, dan tertuju kepada penyelenggara negara.
“RNA bukan penyelenggara negara, dia menilai harga lahan jambu dua sesuai keahlian dan keilmuannya bukan mengada-ngada,” ungkap Pilipus. (boy/001)
-
Berita Populer1 minggu agoKLH Perkuat Kolaborasi dengan Masyarakat Sipil Hadapi Perubahan Iklim
-
Berita Populer4 minggu agoSemangat Hari Sumpah Pemuda, Hanif Faisol Dorong Gerakan Pemulihan Ekosistem Ciliwung
-
Berita Terbaru4 minggu agoRatusan Siswa SMK dan PKBM Bakti Nusa Gelar Kemah Sumpah Pemuda di Sukamantri
-
Berita Populer2 minggu agoCOP30 Resmi Dibuka, Indonesia Ajak Dunia Bersatu Hadapi Krisis Iklim Global

Login dulu untuk mengirim komen Login