Berita Arsip
Refleksi dan Kontemplasi Sejarah Luhur Bangsa Indonesia
Bogor – Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya, bung Karno mengatakan JASMERAH (Jangan Melupakan Sejarah). Begitu bermaknanya mengkaji akan hakikat sejarah, Heraklitos seorang filsuf Yunani kuno mengatakan Pantarei artinya semua serba berlalu, pandangan Heraklitos tersebut mencerahkan bathin kita bahwasanya tidak ada yang abadi, semua serba berlalu dan semua kejadian yang pernah kita alami akan mengkristal menjadi sejarah, atas dasar itu maka sejarah dengan sendirinya memiliki daya ikat akan pengetahuan dan kejadian yang sudah berlalu, maknanya dari kejadian di masa lalu tersebut, manusia bisa belajar dan memetik hikmah untuk kebahagiaan hidup di masa depan.
Indonesia begitu melimpah nilai- nilai yang dihasilkan sejarah, peradaban megalitikum Gunung Padang yg diperkirakan berumur kurang lebih 7500 SM, memberikan bukti bahwa peradaban masa silam Indonesia begitu gemilang, ribuan prasasti dan candi serta situs terhampar di bumi nusantara, tidak berlebihan jika Prof Santos dari Brasil dan Oppenheim dari Jerman menyebutkan peradaban Atlantis yang legendaris adalah Indonesia, begitu juga Critias kakeknya Plato, menyebutkan Indonesia adalah peradaban timur yang gilang gemilang di masa silam.
Bumi nusantara adalah harta karun sejarah yang tiada habisnya, oleh karena itu, pencerahan akan pentingnya pemahaman sejarah sangat diperlukan oleh seluruh generasi bangsa indonesia, karena dengan rangkaian sejarah yang panjang tersebut akan menjadi jembatan penghubung antara masa silam dengan masa depan dan masa kini sebagai tonggak yang kokoh dalam mebopang keduanya.
Dengan pemahaman sejarah yang mengkristal dalam jiwa bangsa Indonesia akan memberikan energi kebangsaan yang kuat dan kokoh dan akan mengalirkan tenaga murni untuk membangkitkan bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan unggul, serta memilki karakter dan kemandirian sebagai wujud bangsa yang heroik dan memiliki keberanian.
Sejarah perlu di kalungkan dalam dada Bangsa Indonesia, yang dengan sejarah tersebut kita percaya diri membangun masa depan yang kelak menjadi peradaban dan sejarah bagi generasi selanjutnya.
Memaknai sejarah pada dasarnya mengungat dan mensyukuri apa yang sudah diberikan Tuhan sang maha pencipta, esensinya akan tergulir jutaan karsa yang akan melahirkan jutaan karya sebagai puncak imajinasi dari refleksi dan kontemplasi sejarah bangsa yang multidimensi dan transendental.
(oleh : Iwan Darmawan, Direktur Eksekutif Proyeksi, Dosen Fakultas Hukum Pakuan, Mahasiswa Program Doktor Universitas Indonesia).
-
Berita Populer3 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured3 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air
-
Entertainment1 week ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan
Login dulu untuk mengirim komen Login