Connect with us

Berita Arsip

KGP, Jadilah Tuan Rumah Yang Kuat Dinegeri Sendiri

Published

on

Jakarta – Presiden Front Pribumi Ki Gendeng Pamungkas menilai, bahaya komunis Cina sudah di depan mata. Mereka mulai menaklukan kaum pribumi sejak diberikan kesempatan berusaha di era pasar bebas. “Saat jaman  Presiden Soekarno maupun Presiden Soeharto menerapkan batasan-batasan yang bertujuan melindungi pelaku usaha pribumi yang jauh tertinggal,” ungkap KGP, Minggu (27/11/2016)

Kepada engingengnews.com, tokoh sepiritual yang akrab disapa KPG ini menegaskan, saat ini kondisi adu domba jelas terlihat, baik lewat spanduk dan medsos dengan mengirimkan berita simpang siur. Mengingatkan kita friksi di era Orde lama, antara kelompok muslim dan Partai Komunis Indonesia. Lucunya bahaya keberadaan simbol palu arit ditanggapi dengan enteng oleh elit pejabat yang bertanggung jawab. Padahal kesenjangan ekonomi makin meluas saat ini. “Saya harap kaum pribumi nusantara membaca sejarah, siapa yang memerdekakan NEGARA ini bika bukan tokoh-tokoh kaum pribumi, mulai 1908,1928,1945 ? “Tanya Front Pribumi Ki Gendeng Pamungkas.

Sampai terseret Poros – Jakarta adalah buah karya Komunis Cina yang bekerjasama dengan komunis dalam negeri dengan tujuan agar Indonesia menjadi negara komunis. “Ketika nasionalisme dituduh rasis, jangan salahkan bila olang Cina diusir!” Tegas Ki Gendeng Pamungkas (KGP).

KGP menghimbau kepada seluruh anggota mencermati penegakkan hukum terhadap si Cina Ahok atas kasus Al-Maidah ayat 51. Ia harap penegak hukum merujuk perlakuan yang diterima Arswendo, Permadi, Lia Aminudin dan Musadek.

Advertisement

Sambil menghisap cerutunya, pria yang hoby dengan musik metal ini berharap polisi bertindak proporsional dan tidak diskriminatif. Ulama pun hendaknya meningkatkan mutu dakwah bukan lagi seperti hiburan maupun tontonan belaka. “Harus ada variasi aplikasi di lapangan sesuai kenyataan hidup,” ujarnya.

Lebih lanjut KGP berharap rumah ibadah umat Islam dibuka 24 jam bukan hanya pada saat waktu sholat saja. Sebab mesjid dan surau pun bisa menjadi tempat pendidikan informal selain ada madrasah di luar sekolah formal.

Kesalahan dan kelemahan umat Islam dilakukan oleh umat Islam itu sendiri bukan oleh umat lain. Banyaknya korban tewas pada saat tragedi beberapa kali pemberontakan komunis lalu harus menjadi pelajaran. “Jangan jadi pribumi sampah yang bangga menjadi babu olang Cina! Jadilah tuan rumah yang kuat di negara sendiri!

Segera evaluasi berapa lagi sisa tanah yang dimiliki oleh pribumi. Oleh karena itu kami berharap pemerintah menetapkan adanya Hari Anti Komunis Cina bila benar tidak ingin dikatakan dibawah pengaruh Cina.” Tutup KGP. (boy/001)

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Login dulu untuk mengirim komen Login

kasih komen

Trending

Berita Online paling Hade, Aktual dan Terpercaya.
Redaksi Perumahan Bogor Park Blok D 12 Pamoyanan Kota Bogor
Inquiry: bogorhdnews@gmail.com WA: 0818486109
Copyright © 2022 BogorHDNews.com. Theme by genbu.