Connect with us

Berita Arsip

Catatan Kecil STS Untuk Alm. Kyai Hasyim Muzadi

Published

on

In Memoriam Kyai Hasyim Muzadi

IMG_20170316_212328

Kota Bogor – Hari ini seluruh warga Nahdliyin di Indonesia berduka atas wafatnya mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi yang juga sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam yang menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Hari ini Tokoh yang pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden tersebut meninggal dunia pada pukul 06.15 WIB di kediamannya di Malang, Jawa Timur.

Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi lahir di Tuban Jawa Timur 8 Agustus 1944 adalah seorang Tokoh Ulama Kharismatik yang sempat mengenyam pendidikan dipondok pesantren Modern Darussalam Gontor Jawa Timur.

Kenangan saya bertemu dengan Kyai Hasyim Muzadi adalah ketika saya dipercaya sebagai Sekretaris Bantuan Hukum Mega – Hasyim di Pilpres 2004 dan terakhir 7 bulan yang lalu, ketika saya mendampingi para ulama dari Banten (Serang & Pandeglang) untuk mengadukan nasibnya terkait ditutupnya Sumber Mata Air Warga Cadasari dan Baros di Pandeglang Banten oleh PT. Mayora Group.

Advertisement

Dalam pertemuan tersebut beliau menyatakan akan membantu menyampaikan keluhan Masyarakat Pandeglang kepada Presiden Joko Widodo. Dan sebagai seorang kyai beliau sangat amanah, untuk menyampaikan semua persoalan warga Banten kepada Presiden.

Tak lama setelah pertemuan dikantor Watimpres antara saya, ulama sepuh yang langsung dipimpin oleh Kyai Hasyim Muzadi, akhirnya ada secerah harapan, dimana terjadi rotasi di Institusi Polri yang juga berimbas rotasi Kepemimpinan diwilayah Polda Banten, dari semula dijabat oleh Brigjend. Pol Boy Rafly diganti oleh Bigjend. Pol Listyo Sigit yang juga adalah mantan Ajudan Presiden Jokowi.

Melalui fasilitas Kapolda Banten yang baru akhirnya para ulama Banten mendapat dukungan dari DPRD dan Pemerintah Provinsi untuk tidak menerbitkan izin eksploitasi air diwilayah sumber mata air keramat digunung karang.

IMG-20170311-WA0023

Peristiwa tersebut membuat saya menyimpulkan, bahwa tidak selamanya pemilik modal bisa mempengaruhi para umaro dan ulama, terbukti PT. Mayora Group yang modal finasialnya segunung tidak bisa mempengaruhi para Ulama Banten, Kyai Hasyim Muzadi dan terakhir Presiden.

Advertisement

Alhamdulillah perjuangan rakyat, santri dan para Ulama Banten mampu membuat PT. Mayora gigit jari, invetasinya yg melabrak peraturan perundang-undangan gagal dengan terbitnya larangan dari Pemerintah Provinsi Banten untuk tidak melanjutkan eksploitasi mata air gunung karang.

Tapi perlu dicamkan juga perjuangan panjang yang hasilnya baik ini tidak seperti membalikkan telapak tangan, diperlukan konsistensi, daya tahan yang tinggi, tidak mudah menyerah.

Perlu diketahui, dalam perjuangan ini ada juga korban dari masyarakat yang diperiksa Polisi dan nyaris menjadi tersangka, bahkan kemudian muncul konflik fisik kembali yg kemudian ditetapkan 3 tersangka.Semua usaha ini dilakukan dengan cermat, hikmat dan doa yang akhirnya berujung baik.

Semoga saja model penyelesaian kasus  yang menimpa masyarakat Cadasari dan Baros Pandeglang ini bisa jadi rujukan, pasalnya nyaris selama 2 tahun kami berjuang berdampingam dengan para Santri dan Ulama dan hasilnya a
Alhamdulilah positif.

Advertisement

Selamat Tinggal Guru Kami Kyai Hasyim Muzadi, Doa dan Perjuanganmu selalu dihati.

Ketua Tim Advokasi Untuk Banten

Sugeng Teguh Santoso, S.H.

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Login dulu untuk mengirim komen Login

kasih komen

Trending

Berita Online paling Hade, Aktual dan Terpercaya.
Redaksi Perumahan Bogor Park Blok D 12 Pamoyanan Kota Bogor
Inquiry: bogorhdnews@gmail.com WA: 0818486109
Copyright © 2022 BogorHDNews.com. Theme by genbu.