Berita Populer
Warga Sesalkan Pemkot Bogor lebih Mementingkan Taman Daripada Posyandu
Eng Ing Eng – Tragis memang, namun itulah kenyataannya, posyandu yang tak beratap dan berpintu ini masih tetap digunakan warga untuk kepentingan penimbangan dan juga kegiatan sosial lainnya.
Di Kampung Cipinang Gading RT 01 RW 11 Kelurahan Rangga Mekar Bogor Selatan misalnya, di tengah kampung padat penduduk ini masih ada bangunan pos yandu yang dibiarkan Pemerintah Kota Bogor terlihat sangat memprihatinkan, padahal itu menjadi kubutuhan dasar masyarakat sekitar.
Ketua RW setempat Isra mengatakan, bangunan posyandu itu terbengkalai sejak lengsernya kepemimpinan Diani Budiarto, hingga di sambung pemerintahan Bima Arya tak pernah diperhatikan.
“Ini sudah 6 tahun terbengkalai, padahal setiap musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) selalu diusulkan, tapi hingga kini tak pernah di realisasi. Kami juga sudah berusaha kesana kemari, tapi tak pernah dapat respon,” katanya.
Ia juga mengaku, sekitar 136 Kepala Keluarga (KK) yang di berada di 3 RT masih kesulitan mendapat pelayanan keaehatan, karena jika ada yang sakit selaih jauh ke puskesmas juga sangat sulit untuk mendapatkan ambulan.
“Jangankan ambulan pak, disini kalau ada yang sakit masih di gotong pakai taraje (tangga dari bambu-red) karena tidak ada tandu untuk membawa orang sakit,” cetusnya.
Sementara atas kondisi tersebut, sobiri salah satu warga setempat memprotes kepemimpinan Bima Arya, karena pembangunan yang dilakukan Wali Kota Bima Arya tidak keberpihakan terhadap rakyat kecil.
“Kalau di pusat kota, taman dibangun, pedestrian di bangun, tapi buat apa yang menikmati hanya kalangan atas dan warga luar Bogor, warga kecil seperti kami mana mungkin nongkrong di taman,” ujarnya.
Ia meminta Pemkot Bogor agar melakukan pembangunan yang merata dan lebih memprihatikan warga kecil.
“Buat apa membangun taman sampai menghabiskan uang miliaran, sementara posyandu yang kami butuhkan dibiarkan,” sindirnya.
Seperti diketahui, selama kepemimpinanya, Politisi PAN itu fokus mempercantik etalase kota dengan membangun taman-taman yang berlokasi dipusat kota. Pada tahun 2015 jumlah anggaran fantastis dikucurkan Rp10 miliar, tahun 2016 sebesar Rp2,6 miliar dan 2017 sebesar Rp2 miliar.
Sejumlah taman yang sudah dipercantik dengan menguras uang rakyat dengan nilai cukup besar diantaranya, Taman Ekspresi menelan dana Rp2 Miliar, Taman Sempur Rp2 Miliar, Taman Heulang Rp4,3 M, Taman Corat-corat Rp420 juta dan pembangunan ikon Lawang Salapan sebesar Rp3,4 Miliar. (as)
-
Berita Populer1 minggu agoKLH Perkuat Kolaborasi dengan Masyarakat Sipil Hadapi Perubahan Iklim
-
Berita Populer4 minggu agoSemangat Hari Sumpah Pemuda, Hanif Faisol Dorong Gerakan Pemulihan Ekosistem Ciliwung
-
Berita Terbaru4 minggu agoRatusan Siswa SMK dan PKBM Bakti Nusa Gelar Kemah Sumpah Pemuda di Sukamantri
-
Berita Populer2 minggu agoCOP30 Resmi Dibuka, Indonesia Ajak Dunia Bersatu Hadapi Krisis Iklim Global

Login dulu untuk mengirim komen Login