Berita Populer
Meski 'Mubah' Dinkes Tetap Himbau Masyarakat Ikuti Vaksin MR
Kota Bogor – Meskipun pemberian Imunisasi Measles Rubella (MR) yang dinyatakan mubah oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), namun Dinkes Kota Bogor tetap mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksin MR tersebut.
Hal tersebut didasarkan atas dua hal yakni sampai saat ini belum ada vaksin MR pengganti yang halal selain buatan dari Serum Institute of India (SII) tersebut. Serta berdasarkan keterangan dari ahli yang kompeten akan berbahaya jika tidak melakukan imunisasi vaksin MR
“Berdasarkan fatwa MUI dan penjelasan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dinkes Kota Bogor tetap mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksin MR, mengingat di negara Arab pun menggunakan vaksin ini,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Lindawati, Jumat (24/8).
Linda menjelaskan, vaksin MR ini bertujuan untuk melindungi anak dan masyarakat dari bahaya penularan penyakit yang mematikan. Sebab penyakit menular seperti polio, difteri, campak, pertusis (batuk rejan), hepatitis b hanya dapat dicegah dengan imunisasi. Menurutnya jika seorang anak tidak divaksin kemudian terkena penyakit rubella lalu menularkannya ke ibu hamil, kemungkinan besar janinnya akan lahir dengan kondisi cacat permanen.
“Kasusnya sudah cukup banyak, ada yang menjadi katarak, gangguan pendengaran sampai down syndrom,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Linda, pemerintah menargetkan 95 persen sasaran balita terpenuhi Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) untuk mendapatkan kekebalan komunitas sehingga masyarakat terlindungi dari ancaman penyakit menular mematikan. Dan di Kota Bogor target 95 persen IDL sudah terpenuhi, yang juga akan ditingkatkan untuk imunisasi lanjutannya.
“Di usia 9 bulan anak harus sudah IDL, nanti pada usia 18-24 bulan imunisasi MR setelah itu pada dilanjut di usia lima tahun. Dan untuk perempuan di masa usia subur harus disuntik Tetanus,” tandasnya.
Linda menambahkan, dengan adanya fatwa MUI tidak ada alasan lagi untuk menolak melakukan vaksin MR. Ia pun turut menghimbau, agar masyarakat selalu berhati-hati dalam menerima informasi terkait vaksin MR yang tentunya harus dilihat sumber beritanya. Sebab maraknya sumber berita yang tersebar di media sosial tidak sepenuhnya bisa dipertanggungjawabkan.
“Masyarakat juga harus percaya kepada pemerintah. Pemerintah tidak punya tujuan apa-apa selain melindungi masyarakat dari penyakit mematikan. Jadi tetap bawa anak untuk imunisasi di posyandu atau puskesmas, kami sediakan vaksinnya gratis,” pungkasnya. (boy)
-
Berita Populer4 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured4 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air
-
Entertainment2 weeks ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan
Login dulu untuk mengirim komen Login