Featured
Dinilai Tak Profesional, KRR Gruduk RSUD Kota Bogor
KOTA BOGOR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor angkat bicara terkait adanya aksi demonstrasi di depan pintu masuk RSUD Kota Bogor pada Senin (27/3/2023) kemarin.
Aksi demonstrasi itu menuntut pembenahan management RSUD Kota Bogor karena masih adanya dugaan penelantaran pasien dan penahanan pasien di Rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor itu.
Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Mutu RSUD Kota Bogor, dr. Armein Sjuhairi Rowi mengatakan bahwa tuntutan para aksi demontrasi itu sebetulnya sudah clear atau selesai.
“Sebetulnya tidak ada yang perlu didemonstrasikan. Masalah pasien yang tidak nyaman, duduk persoalannya saat itu pasien tengah diperiksa dan dokter yang memeriksanya menerima konsultasi melalui handphone dengan kondisi kegawatdaruratan pasien lain. Hal ini muncul misskomunikasi, pasien yang tengah diperiksa merasa tidak dilayani dengan baik. Padahal dokternya sedang menerima konsultasi, pada akhirnya pasien tersebut paham dan memaklumi hal itu,” jelas Armein.
Terkait permasalahan koperasi karyawan, lanjut Armein dirinya merasa bingung ada informasi dari mana sehingga muncul anggaran Rp2 miliar, sedangkan koperasi RSUD Kota Bogor tidak sampai sebesar itu. Pengelolaan keuangan koperasi jelas dan transparan.
“Apalagi saat pemilihan pengurus koperasi, manajemen sendiri yang mengurus atau memfasilitasi. Sehingga program kerja hingga urusan keuangan koperasi. Jadi saya bingung mereka itu mendapatkan informasi dari mana,” katanya.
Sementara, dalam orasinya Koalisi Rakyat Revolusioner menilai adanya ketidak profesionalan pegawai RSUD Kota Bogor terhadap pasien yang hendak diperiksa. Untuk itu pihaknya mengecam semua praktek-praktek seperti itu.
Pihak pendemo juga menuntut masalah kesejahteraan pegawai RSUD. Menurutnya anggaran iuran Koperasi Pegawai RSUD yang jumlahnya hampir Rp2 miliar tidak jelas pengaplikasiannya bagi kesejahteraan pegawai.
“Kami juga meminta Management RSUD menjelaskan kemana dana atau anggaran iuran Koperasi Pegawai RSUD Kota Bogor. Hingga saat ini pun perbedaan perlakuan terhadap pasien masih terjadi, antara pasien yang memakai BPJS dan Umum. Banyaknya Jabatan yang tidak sesuai dengan tupoksinya dan banyak oknum pegawai yang tidak profesional dibidangnya. Kami tekankan RSUD bukan tempat untuk mencari keuntungan tapi tempat pelayanan masyarakat,” kata salah satu pendemo saat melakukan orasi. (dit)
-
Berita Populer3 weeks ago
Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar
-
Featured3 weeks ago
Menteri LH Hanif Faisol Bakal Stop Impor Sampah Plastik, Importir Bandel Akan Ditindak Tegas
-
Editorial3 weeks ago
Pastikan Ujicoba Jalur Pipa Bogor Barat Berjalan Mulus, Direksi Tirta Pakuan Cek Debit dan Tekanan Air
-
Entertainment1 week ago
Promo KTP Diperpanjang, Masuk The Jungle Hanya 50 Ribuan