Berita Arsip
Ketua YSK Jadi Pembicara Pro Bono Tingkat Asia
Bogor – Ketua Yayasan Satu Keadilan (YSK) Sugeng Teguh Santoso, S.H., akan menjadi pembicara dalam Konferensi Pro Bono tingkat Asia di Bali, yang diselenggarakan pada tanggal 29 Agustus – 02 Sepetember 2016, hal ini ditegaskan oleh Direktur LBH Keadilan Bogor Raya, Fatiatulo Lazira, S.H., Minggu, (28/8)
Kegiatan yang digagas oleh Public Interest Lawyers Network (PILNET) ini akan digelar disalah satu hotel disanur bali yang juga akan dihadiri oleh pengacara pro bono seluruh dunia. “PILnet merupakan Global Network untuk Public Interest Law atau Pengacara Publik,” ujarnya.
Kepada engingengnews.com, Fati mengatakan, Public Interest Law merupakan nama keren dari Pengacara Publik, saat ditanya apa bedanya dengan pengacara biasa, pengacara muda ini juga menegaskan, bahwa tak ada bedanya, keduanya sama sama pengacara namun seorang Pengacara Provit (money oriented) itu diwajibkan untuk melakukan Pro Bono Service untuk mengimbangi provitnya itu.
“Pro Bono merupakan pelayanan kepada publik secara cuma cuma di bidang hukum baik dalam litigasi (pengadilan) atau non litigasi (di luar pengadilan),” tandasnya. Seorang Lawyer atau Penasihat Hukum bisa aplikasikan Pro Bono dengan riset, konsultasi hukum, kampanye sosial dan sebagainya, ungkap fati.
Baca juga :
www.probonoforum.org/asia/speakers/sugeng-teguh-santoso/
Sementara saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Ketua Yayasan Satu Keadilan (YSK) Sugeng Teguh Santoso membenarkan dirinya diundang untuk menjadi pembicara dalam kegiatan Konferensi Pro Bono Tingkat Asia di Bali pada tanggal 29 Agustus – 2 September 2016.
“Betul, saya akan hadir dan menjadi pembicara dalam Konfrensi tersebut, semoga saja dapat bermanfaat untuk Bogor, Indonesia dan Dunia,” ujar Sekjend Peradi LMPP, Minggu, (28/8).
Menurut mantan Pengacara YLBHI yang berjuang bersama Alm.Buyung Nasution ini menambahkan, dirinya akan menjadi pembicara pada hari Selasa, (30/8) dan akan membawa materi dengan judul “Advokat Sebagai Agen Perubahan”.
Kepada engingengnews.com, mantan Direktur LBH KBR ini mengatakan, keahlian seorang advokat ditujukan untuk membela kebenaran dan keadilan. Dengan profesi keilmuannya advokat harus bisa menuntun dan membuka masyarakat dari keterbelakangan, kebodohan dan penindasan hak-hak asasi manusia, karena advokat adalah Human Right Defender.
“Advokat adalah profesi yang independen, mandiri yang harus bebas dari rasa takut,” tandasnya. (boy/001).
-
Bisnis1 week ago
AMDALNET, Solusi Praktis Dalam Pengurusan Izin Usaha Bagi Pemrakarsa Usaha
-
Editorial3 weeks ago
Direktur PDLKWS : RPP PPPLH Penting untuk Pengelolan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
-
Featured2 weeks ago
Dukung FOLU Net Sink 2030, Dirjen PKTL MoU Dengan 40 Universitas Kehutanan
-
Editorial4 weeks ago
Fokus Tangani Masalah Peredaran Narkoba DPRD Kota Bogor Usulkan Pembentukan Raperda P4GN
Login dulu untuk mengirim komen Login