Connect with us

Berita Arsip

KLB Medan Menelurkan Point Revolusioner Untuk GMNI

Published

on

Bandung – Badan Pengurus Distrik Ikatan Mahasiswa Angkatan Muda Siliwangi (BPD IMA AMS) Kota Bandung Bena Aji Satria mengucapkan selamat atas terselenggaranya Kongres Luar Biasa (KLB) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) 2016 di Medan, Sumut. Dalam KLB tersebut terpilih Pengurus Presidium Nasional GMNI Periode 2016-2018 yang dinahkodai Wonder Nainggolan dari DPC GMNI Jakarta, dan Sekretaris Jenderal GMNI Turedo Sitindaon dari DPC GMNI Medan serta Nanat Nazmul M dari DPC GMNI Bandung.
Menurut Ketua BPD IMA AMS Kota Bandung, dirinya mengapresiasi penyelenggaraan KLB tersebut sehingga menelurkan beberapa poin substantif yang progresif revolusioner dalam perjalanan GMNI kembali kepada marwah organisasi, dan yang paling membanggakan adalah terpilihnya salah satu kader pemuda terbaik  di Kota Bandung, Nanat Nazmul Manaf dari DPC GMNI Bandung sebagai Bendahara Umum Presidium Nasional GMNI.
“Proses dan hasil KLB GMNI di Medan ini mudah-mudahan dapat menjadi pijakan dalam mengevaluasi organisasi agar menjadi organisasi yang progresif Revolusioner seperti yang dikatakan oleh Sukarno kepada kader GMNI,” ucap Bena Aji, Senin (19/9/2016).
Menurutnya, Indonesia sekarang berada dalam situasi yang kritis, dimana koorporasi asing sudah menggurita menghisap urat nadi perekonomian rakyat Indonesia, sehingga menimbulkan kecemasan dan kegelisahan rakyat kecil dalam menjalani hidup. “Untuk itulah hasil dari KLB GMNI di Medan ini diharapkan akan mengakaselerasi perjuangan GMNI yang ditujukan untuk melawan setiap bentuk kapitalisasi dan Imperialisasi baik oleh koorperasi multinasional dengan borjuasi kompradornya maupun oleh Kapitalis birokrat,” ujarnya.
Kepada engingengnews.com, Bena Aji mengatakan, KLB bukanlah hal baru dalam GMNI. Pada tahun 2001 lalu, GMNI melakukan KLB di Kota Semarang. “Perbedaan pandangan akan strategi dan taktis dalam bergerak menjadi dasar pemikiran KLB Semarang,” tandasnya.
Selanjutnya permasalahan internal di dalam tubuh GMNI berakhir ketika Kongres Persatuan Pangkal Pinang pada Tahun 2006.  Pasca Kongres Persatuan 2006, dinamika di dalam tubuh GMNI nyaris tidak ada. Pertemuan-pertemuan nasional baik Kongres maupun Rakornas datar-datar saja. “Tidak ada perdebatan-perdebatan yang bersifat substantif bagi tubuh GMNI,” ucapnya.
Masih menurut Beno, Kepengurusan GMNI di tingkat nasional di dominasi oleh kelompok KLB Semarang.  Secara tidak langsung hal ini menciptakan oligarki kepengurusan di tingkat nasional. Oligarki di tubuh GMNI bisa dilihat dari terpilihnya Twedi Noviadi menjadi Ketua Presidium GMNI selama dua periode berturut-turut yang dilanjutkan terpilihnya Chrisman Damanik sebagai ketua Presidium 2015-2017 pada Kongres Sikka.  Pada akhir tahun 2015, beberapa cabang GMNI mengadakan pertemuan di Surabaya. Pertemuan yang berlangsung selama 3 hari ini membahas isu-isu seputar GMNI, baik organisasi maupun aktivitas gerakannya. “Pertemuan Surabaya ini menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu membenahi internal organisasi, Ideologisasi kader, serta membangun kerja-kerja bersama,” pungkas Beno Aji. (boy/001)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Login dulu untuk mengirim komen Login

kasih komen

Trending

Berita Online paling Hade, Aktual dan Terpercaya.
Redaksi Perumahan Bogor Park Blok D 12 Pamoyanan Kota Bogor
Inquiry: bogorhdnews@gmail.com WA: 0818486109
Copyright © 2022 BogorHDNews.com. Theme by genbu.